Peta Berusia 70 Tahun di Jatung Konflik Israel dan Palestina....

Sabtu, 15 Mei 2021 - 16:06 WIB
loading...
A A A
Hari ini, sejarah terik dari tanah yang terbagi telah bercampur dengan masalah politik yang lebih baru untuk menciptakan "minuman" yang mudah terbakar.

"Episode terbaru ini tidak dapat dikaitkan dengan satu penyebab. Ini lebih baik dikaitkan dengan lanskap yang lebih luas dari faktor destabilisasi yang bobot kumulatifnya menyebabkan krisis saat ini setelah berbulan-bulan inkubasi," tulis Aldrovandi di The Conversation.

Krisis Sheikh Jarrah, di mana para pemukim Yahudi percaya bahwa mereka memiliki hak atas tanah yang saat ini dihuni oleh keluarga Arab, hanyalah contoh lain dari perselisihan selama puluhan tahun tentang kepemilikan tanah.

Kelemahan Pemerintah Israel artinya bertumpu pada dukungan dari kelompok garis keras Yahudi yang berpihak pada permukiman di Sheikh Jarrah.

"Politik Israel telah mencapai kebuntuan yang melemahkan setelah empat pemilihan umum gagal untuk membentuk pemerintahan yang dapat dijalankan. Ini memiliki konsekuensi yang parah untuk penanganan krisis," kata Aldrovandi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hanya bertahan sebagai pemimpin karena dukungan dari partai-partai garis keras dan menghadapi tuduhan korupsi. Tidak jelas apakah dia akan dapat mempertahankan kekuasaan setelah pemilihan umum yang tidak meyakinkan yang diadakan pada bulan Maret lalu.

"Di pihak Palestina, terjadi perebutan kekuasaan antara Hamas dan presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas," kata Aldrovandi.

"Hamas sengaja meningkatkan ketegangan dengan Israel dengan menembakkan roket dari Gaza sebagai strategi propaganda untuk membangun ibu kota politik atas biaya Abbas," ujarnya.

"Dia, pada gilirannya, telah menunda pemilihan di Dewan Legislatif Palestina karena takut kalah melawan saingan Islamis-nya."

Aldrovandi mengatakan kekerasan yang sekarang terjadi, yang terburuk selama bertahun-tahun, memiliki "konsekuensi yang berpotensi mengerikan bagi stabilitas seluruh wilayah".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1230 seconds (0.1#10.140)