Iran 'Bersorak' Dukung Milisi Gaza yang Bertempur Sengit dengan Israel
loading...
A
A
A
"Harus dikatakan bahwa hanya ada satu solusi yang adil untuk masalah Palestina," kata Zarif."Kami telah mengungkapkannya di PBB dan di Organisasi Kerjasama Islam, dan ini untuk merujuknya pada referendum yang populer yang akan menentukan masa depan dan takdirnya."
Ide tersebut pertama kali dikemukakan oleh Khamenei sekitar tujuh tahun lalu. Israel dan Palestina telah membuat kemajuan diplomatik kecil sejak saat itu dan sampai saat ini tetap buntu.
Meski menawarkan ide referendum, Iran terus mempertimbangkan untuk menyediakan teknologi senjata kepada kelompok-kelompok milisi Gaza seperti Hamas.
"Republik Islam Iran akan selalu dan selamanya berada di pihak Palestina," kata Zarif.
Baik Zarif dan Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Qalibaf juga telah menelepon Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh untuk menyatakan dukungan mereka.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan kepada Newsweek, Rabu (12/5/2021) bahwa hingga 630 roket telah ditembakkan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza, termasuk 480 yang ditembakkan ke wilayah Israel dan 150 yang meledak di area Jalur Gaza.
Sekitar 200 proyektil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, meskipun ada beberapa rudal dan roket yang lolos dan menghantam beberapa rumah di Ashkelon dan Ashdod. Tiga warga Israel tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka akibat serangan masif tersebut.
Hamas telah berjanji untuk melanjutkan gelombang serangan roket sebagai tanggapan atas apa yang dipandangnya sebagai agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
"Alasan demonstrasi dan penembakan roket mencoba untuk menghalangi pendudukan Israel dan pemukimnya serta Anggota Knesset ekstremis yang bersikeras menodai Masjid Al-Aqsa, yang merupakan tempat tersuci ketiga bagi semua Muslim di seluruh dunia dan situs paling suci bagi kami sebagai orang Palestina," kata pihak Hamas kepada Newsweek.
Ide tersebut pertama kali dikemukakan oleh Khamenei sekitar tujuh tahun lalu. Israel dan Palestina telah membuat kemajuan diplomatik kecil sejak saat itu dan sampai saat ini tetap buntu.
Meski menawarkan ide referendum, Iran terus mempertimbangkan untuk menyediakan teknologi senjata kepada kelompok-kelompok milisi Gaza seperti Hamas.
"Republik Islam Iran akan selalu dan selamanya berada di pihak Palestina," kata Zarif.
Baik Zarif dan Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Qalibaf juga telah menelepon Ketua Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh untuk menyatakan dukungan mereka.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan kepada Newsweek, Rabu (12/5/2021) bahwa hingga 630 roket telah ditembakkan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza, termasuk 480 yang ditembakkan ke wilayah Israel dan 150 yang meledak di area Jalur Gaza.
Sekitar 200 proyektil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, meskipun ada beberapa rudal dan roket yang lolos dan menghantam beberapa rumah di Ashkelon dan Ashdod. Tiga warga Israel tewas dan lebih dari 70 lainnya terluka akibat serangan masif tersebut.
Hamas telah berjanji untuk melanjutkan gelombang serangan roket sebagai tanggapan atas apa yang dipandangnya sebagai agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
"Alasan demonstrasi dan penembakan roket mencoba untuk menghalangi pendudukan Israel dan pemukimnya serta Anggota Knesset ekstremis yang bersikeras menodai Masjid Al-Aqsa, yang merupakan tempat tersuci ketiga bagi semua Muslim di seluruh dunia dan situs paling suci bagi kami sebagai orang Palestina," kata pihak Hamas kepada Newsweek.