Takut Kotanya Jadi Target Bom, Warga Norwegia Protes Kehadiran Kapal Selam AS

Selasa, 11 Mei 2021 - 22:10 WIB
loading...
A A A
Dia juga mereferensikan Doktrin Bratelli 1975 yang prasyaratnya adalah bahwa sekutu - termasuk AS, yang dia sebut "yang paling dekat" - tidak membawa senjata nuklir ke Norwegia.

Awal musim semi ini, analisis setebal 80 halaman oleh Angkatan Bersenjata Norwegia menilai kecelakaan nuklir sebagai skenario yang tidak mungkin. Namun, seandainya hal itu terjadi, akibatnya digambarkan sebagai kematian, kerusakan kesehatan seiring waktu, atau bahaya radioaktif terhadap alam dan lingkungan.

Menteri Pertahanan Norwegia, Frank Bakke-Jensen, menekankan bahwa pemerintah tidak akan pernah memilih pelabuhan di Tromso jika mereka memiliki keraguan sedikit pun tentang keamanan.



Bagaimanapun, pihak oposisi berpendapat bahwa ini tidak cukup dan semakin menyeret Norwegia, sekutu utama AS, ke dalam perebutan negara adidaya.

"Menteri pertahanan meremehkan dan mengabaikan konsekuensi dari kecelakaan yang melibatkan kapal selam nuklir ini. Hal ini meningkatkan risiko bahwa Tromso dapat menjadi sasaran militer dalam konflik antara Rusia dan Amerika Serikat," ujar pemimpin Reds Bjornar Moxnes berspekulasi.

Sebelumnya, peningkatan fasilitas pelabuhan di Tromso untuk menampung kapal-kapal bertenaga nuklir memicu sikap oposisi populer dan politik, serta kritik dari organisasi lingkungan, mulai dari akar rumput hingga Greenpeace.

Dengan 76.000 penduduk, Tromso adalah daerah perkotaan terbesar di Norwegia utara dan terbesar ketiga di utara Lingkaran Arktik, di belakang Murmansk dan Norilsk, keduanya di Rusia.

(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2052 seconds (0.1#10.140)