Takut Kotanya Jadi Target Bom, Warga Norwegia Protes Kehadiran Kapal Selam AS
loading...
A
A
A
OSLO - Kehadiran kapal selam Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya di pelabuhan Tonsvik, Tromsi, Norwegia disambung aksi protes dari penduduk setempat.
Kapal selam sepanjang 115 meter, USS New Mexico, adalah kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia. Kapal ini berlabuh di Troms pada Senin siang, untuk mendapatkan persediaan makanan.
Kapal selam nuklir itu berlabuh di dermaga sipil tidak jauh dari pusat kota Tromso. Zona keamanan 500 meter diperkenalkan di sekitar pelabuhan Tonsvik, dan Angkatan Bersenjata mengatur keamanan yang ketat baik di darat, di laut, dan di udara. Selain itu, larangan penerbangan di daerah tersebut juga diberlakukan.
Massa yang membawa spanduk tampak memprotes rencana darurat yang sebelumnya diumumkan oleh pihak berwenang. Selain itu, kedatangan kapal bertenaga nuklir akan membuat Tromso, kota terbesar di Norwegia utara, menjadi sasaran bom, kata mereka.
"Saya khawatir Tromso akan menjadi target bom jika ada perang. Rencana kontinjensi tidak membahas apakah ada senjata nuklir di kapal," kata Ingrid Schanke, pemimpin organisasi Norwegia untuk Perdamaian, kepada stasiun televisi nasional NRK yang dinukil Sputnik, Selasa (11/5/2021).
Sebelumnya, terungkap bahwa pemerintah kota Tromso tidak memiliki keahlian atau peralatan untuk menangani kemungkinan kecelakaan yang melibatkan kebocoran radioaktif.
"Saya telah menunjukkan perlawanan terhadap apa yang terjadi di sini sekarang, karena jika kecelakaan terjadi, konsekuensinya belum diperhitungkan. Kami prihatin dengan mereka yang tinggal di dekatnya," kata pengunjuk rasa Brage Skrede Kyllo kepada NRK.
Seorang juru bicara markas operasional Angkatan Bersenjata Norwegia, Elisabeth Eikeland, mengatakan dia memahami bahwa beberapa pihak mungkin skeptis. Meski begitu, ia tetap menyuarakan keyakinannya bahwa operasi tersebut akan berjalan sesuai rencana.
Kapal selam sepanjang 115 meter, USS New Mexico, adalah kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia. Kapal ini berlabuh di Troms pada Senin siang, untuk mendapatkan persediaan makanan.
Kapal selam nuklir itu berlabuh di dermaga sipil tidak jauh dari pusat kota Tromso. Zona keamanan 500 meter diperkenalkan di sekitar pelabuhan Tonsvik, dan Angkatan Bersenjata mengatur keamanan yang ketat baik di darat, di laut, dan di udara. Selain itu, larangan penerbangan di daerah tersebut juga diberlakukan.
Baca Juga
Massa yang membawa spanduk tampak memprotes rencana darurat yang sebelumnya diumumkan oleh pihak berwenang. Selain itu, kedatangan kapal bertenaga nuklir akan membuat Tromso, kota terbesar di Norwegia utara, menjadi sasaran bom, kata mereka.
"Saya khawatir Tromso akan menjadi target bom jika ada perang. Rencana kontinjensi tidak membahas apakah ada senjata nuklir di kapal," kata Ingrid Schanke, pemimpin organisasi Norwegia untuk Perdamaian, kepada stasiun televisi nasional NRK yang dinukil Sputnik, Selasa (11/5/2021).
Sebelumnya, terungkap bahwa pemerintah kota Tromso tidak memiliki keahlian atau peralatan untuk menangani kemungkinan kecelakaan yang melibatkan kebocoran radioaktif.
"Saya telah menunjukkan perlawanan terhadap apa yang terjadi di sini sekarang, karena jika kecelakaan terjadi, konsekuensinya belum diperhitungkan. Kami prihatin dengan mereka yang tinggal di dekatnya," kata pengunjuk rasa Brage Skrede Kyllo kepada NRK.
Seorang juru bicara markas operasional Angkatan Bersenjata Norwegia, Elisabeth Eikeland, mengatakan dia memahami bahwa beberapa pihak mungkin skeptis. Meski begitu, ia tetap menyuarakan keyakinannya bahwa operasi tersebut akan berjalan sesuai rencana.