UNICEF: Virus Corona Menyebar Seperti 'Api' di India

Sabtu, 08 Mei 2021 - 09:27 WIB
loading...
UNICEF: Virus Corona...
UNICEF menyebut di India muncul laporan empat kasus Covid-19 setiap detik dan lebih dari dua kematian per menit pada hari terakhir. Foto/Ilustrasi
A A A
JENEWA - UNICEF mengatakan gelombang baru infeksi virus Corona menyebar seperti "api" di seluruh India , membuat banyak anak muda melarat, dengan laporan empat kasus setiap detik dan lebih dari dua kematian per menit pada hari terakhir.

"Apa yang terjadi di India harus meningkatkan peringatan bagi kita semua," kata Yasmin Haque, Perwakilan UNICEF di India, kepada wartawan melalui panggilan video pada konferensi pers PBB.

"Kasus Covid-19 meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan di seluruh Asia Selatan, terutama di Nepal, Sri Lanka, dan Maladewa," imbuhnya seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (8/5/2021).

Haque mengatakan sebagai negara terpadat kedua di dunia, India mempertaruhkan cengkeramannya sebagai pusat Covid-19 global baru.

"Gelombang ini hampir empat kali ukuran gelombang pertama, dan virus menyebar jauh lebih cepat," ia mencatat.



India mencetak rekor global baru pada hari Kamis setelah negara itu mencatat kenaikan satu hari terbesar dalam kasus virus Corona lebih dari 412.000 dalam 24 jam terakhir.

Pejabat PBB tersebut mencatat bahwa fasilitas kesehatan telah kewalahan oleh pasien Covid-19, dengan laporan bahwa wanita hamil telah berjuang untuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk melahirkan.

Haque mengungkapkan bahwa setiap tahun 27 juta anak lahir di India, seraya menambahkan bahwa layanan penyelamat hidup untuk membantu wanita melahirkan sangat penting di India.

Haque menggarisbawahi bahwa tingkat vaksinasi di sebagian besar negara Asia Selatan sangat rendah yaitu kurang dari 10% di India, Sri Lanka, dan Nepal.

"Kekhawatiran berkembang bahwa virus semakin meningkat," tambah pejabat UNICEF itu.



Dia mengatakan bahwa produksi vaksin perlu didiversifikasi untuk mendukung negara lain dan meningkatkan produksi vaksin, karena India harus mengurangi pasokan ke negara berkembang.

UNICEF juga prihatin bahwa lonjakan Covid-19 saat ini juga telah menyebabkan konsekuensi yang mengerikan bagi lebih banyak anak daripada selama gelombang pertama infeksi, dengan akses ke kesehatan esensial, perlindungan sosial, dan layanan pendidikan yang dibatasi.

"Anak-anak menghadapi masalah kesehatan mental dan berisiko lebih besar mengalami kekerasan, karena penguncian menutup mereka dari jaringan pendukung vital mereka," jelas Haque.

Meskipun tidak ada indikasi bahwa proporsi anak yang terinfeksi berbeda dari gelombang pertama, namun Haque menegaskan, jumlahnya jauh lebih besar.

"Kami melihat virus memasuki rumah - hanya perlu satu anggota rumah untuk terpengaruh - dan tampaknya menyebar seperti api ke seluruh keluarga," ujarnya.



Ia memperingatkan bersamaan dengan ini, ada kemungkinan lonjakan permintaan adopsi ilegal di platform internet oleh keluarga yang putus asa untuk menemukan rumah bagi kerabat yatim piatu, memicu ketakutan akan eksploitasi anak.

"Ketika kami melihat bahwa anak-anak menjadi yatim piatu - dan kami melihat bahwa ada banyak perdagangan anak yang dilaporkan - anak-anak hilang. Sistem itu mulai meningkatkan jumlahnya," ucapnya.

"Meskipun belum ada cukup data, kami dapat melihat bahwa permohonan adopsi ilegal telah muncul di media sosial, membuat anak yatim ini rentan terhadap perdagangan dan pelecehan," tukasnya.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Di Ambang Perang, India...
Di Ambang Perang, India dan Pakistan Saling Tutup Wilayah Udara
Bagaimana Skenario Serangan...
Bagaimana Skenario Serangan Balas Dendam India ke Pakistan?
Modi Berikan Wewenang...
Modi Berikan Wewenang Penuh pada Militer India untuk Menyerang Pakistan
Pakistan Tuding India...
Pakistan Tuding India Berencana Melancarkan Serangan dalam 24 Jam Mendatang
3 Negara yang Memperebutkan...
3 Negara yang Memperebutkan Kashmir, Siapa yang Berhak?
Nasib Umat Muslim di...
Nasib Umat Muslim di India ketika Konflik Kashmir Memanas, Diteriaki Pengkhianat dan Diusir dari Tanah Kelahirannya
Tentara India dan Pakistan...
Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Kashmir untuk Malam Kelima Berturut-turut
Kapal Bantuan Kemanusiaan...
Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang Drone
Gempa M7,4, Cile Peringatkan...
Gempa M7,4, Cile Peringatkan Potensi Tsunami Berbahaya Radius 300 Km dari Episentrum
Rekomendasi
Viral Tanpa Niat, Video...
Viral Tanpa Niat, Video Jam Tower Mekkah versi Metta Karuna Sukses Curi Perhatian
Nemenin dari Nol Berakhir...
Nemenin dari Nol Berakhir JadI Single Mom, Wanita Ini Bangkit Wujudkan Mimpi di Dangdut 24 Karat Karaoke Dadakan
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang...
Gempa Dahsyat M7,3 Guncang Argentina, BMKG: Tak Mempengaruhi Kegempaan di Indonesia
Berita Terkini
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
3 jam yang lalu
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
3 jam yang lalu
Yaman Serang Pangkalan...
Yaman Serang Pangkalan Udara Israel dengan Rudal Hipersonik, Kebakaran Berkobar di Tamra
4 jam yang lalu
Drone Israel Serang...
Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional
5 jam yang lalu
Media Israel Bongkar...
Media Israel Bongkar Kebohongan Netanyahu soal Penyebab Kebakaran di Yerusalem
6 jam yang lalu
Netanyahu Menggila,...
Netanyahu Menggila, akan Perluas Perang di Gaza
6 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved