Ayatollah Khamenei: Israel Bukan Negara, tetapi Basis Teroris
loading...
A
A
A
Meskipun ada pembatasan terkait COVID-19, sejumlah orang keluar "secara spontan" di Ibu Kota Iran, Teheran. Mereka membakar bendera Amerika Serikat dan Israel sembari meneriakkan yel-yel "Matilah Amerika" dan "Matilah Israel".
Dalam tweet hari Rabu menjelang peringatan Hari al-Quds, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mencap Israel sebagai "rezim apartheid."
“Palestina adalah tolak ukur keadilan. Beberapa ukuran. Tapi Iran dengan bangga berdiri bersama rakyat Palestina—yang menentang kebrutalan rezim apartheid. Hari al-Quds adalah pengingat tahunan akan keharusan moral dari solidaritas global untuk Palestina," tulis Zarif di Twitter.
Sementara itu, pengunjuk rasa di Peshawar di Pakistan menandai Hari al-Quds dengan membakar bendera Amerika, Israel dan India pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.
Lihat Juga: Orientalis Zionis: Erdogan Berambisi Kembalikan Kejayaan Kekaisaran Ottoman yang Benci Israel
Dalam tweet hari Rabu menjelang peringatan Hari al-Quds, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mencap Israel sebagai "rezim apartheid."
“Palestina adalah tolak ukur keadilan. Beberapa ukuran. Tapi Iran dengan bangga berdiri bersama rakyat Palestina—yang menentang kebrutalan rezim apartheid. Hari al-Quds adalah pengingat tahunan akan keharusan moral dari solidaritas global untuk Palestina," tulis Zarif di Twitter.
Sementara itu, pengunjuk rasa di Peshawar di Pakistan menandai Hari al-Quds dengan membakar bendera Amerika, Israel dan India pada hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.
Lihat Juga: Orientalis Zionis: Erdogan Berambisi Kembalikan Kejayaan Kekaisaran Ottoman yang Benci Israel
(min)