AS: Kesepakatan Nuklir Mungkin jika Iran Buat Keputusan Politik

Jum'at, 07 Mei 2021 - 19:01 WIB
loading...
AS: Kesepakatan Nuklir Mungkin jika Iran Buat Keputusan Politik
Pertemuan terbaru Komisi Gabungan JCPOA di Wina, Austria, 27 April 2021. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pejabat senior Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington dan Iran dapat mencapai kembali kepatuhan terhadap kesepakatan nuklir Iran dalam beberapa pekan mendatang jika Teheran membuat "keputusan politik."

Pejabat senior itu mengatakan tiga putaran terakhir pembicaraan tidak langsung antara Amerika Serikat dan Iran di Wina "membantu mengkristalisasi pilihan," tetapi mencatat "tidak ada yang disepakati" tentang bagaimana menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

"Jika Iran membuat keputusan politik yang benar-benar ingin kembali ke JCPOA saat JCPOA dinegosiasikan, maka itu bisa dilakukan relatif cepat dan implementasinya bisa relatif cepat," ungkap pejabat itu kepada wartawan tanpa menyebut nama.



Dia menambahkan, "Tapi kami tidak tahu apakah Iran telah membuat keputusan itu."



"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal menyepakati sanksi, langkah-langkah nuklir, tetapi juga urutan dan jadwal pelaksanaan langkah-langkah yang harus diambil kedua belah pihak," ungkap dia.



Pejabat itu menyarankan ada kemungkinan bagi Washington dan Teheran untuk mencapai kembali kepatuhan bersama dalam beberapa pekan ke depan.

Dia menekankan, "Ini pada akhirnya adalah masalah keputusan politik yang perlu dibuat di Iran."

Delegasi AS akan kembali ke Wina pekan ini untuk putaran baru perundingan tidak langsung dengan Iran.

"Kami hanya harus melihat apakah putaran berikutnya benar-benar bergerak maju, atau apakah kami masih dihadapkan pada tuntutan yang tidak realistis oleh Iran," ujar pejabat itu.

Negosiator senior Iran dalam pembicaraan Wina Abbas Araqchi mengatakan pekan lalu bahwa pihak-pihak yang bernegosiasi telah mencapai "kesamaan dalam banyak kasus," tetapi masih ada perbedaan.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Amerika Serikat tahu bahwa mereka harus kembali ke hukum dan memikul kewajibannya terkait dengan kesepakatan nuklir.

JCPOA dicapai pada 2015 antara Iran dan P5 + 1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yakni Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, China, plus Jerman) bersama dengan UE.

Teheran setuju membatalkan program senjata nuklirnya dengan imbalan sanksi ekonomi yang berkurang.

Iran secara bertahap berhenti menerapkan sebagian dari komitmennya pada Mei 2019, satu tahun setelah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak meninggalkan perjanjian dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)