Warga AS Protes Aktivitas Seks Tetangga Kelewat Berisik, Tunjukkan Rekaman sebagai Bukti

Jum'at, 07 Mei 2021 - 05:00 WIB
loading...
Warga AS Protes Aktivitas...
Catatan protes dan flash drive berisi rekaman suara aktivitas seks ditempelkan di pintu hunian pasangan di AS yang kelewat berisik. Foto/Reddit
A A A
WASHINGTON - Muak mendengar tetangganya yang aktivitas seksnya terlalu berisik, seorang penghuni kondominium di Amerika Serikat (AS) terpaksa meninggalkan catatan protes dan rekaman suara dalam flash drive sebagai bukti di pintu mereka. Protes dilakukan sebagai upaya meminta si tetangga untuk meredam suaranya.

Warga Amerika itu berbagi kisah protesnya di situs Reddit. Dia membagikan foto catatan protes dalam kertas A4 dan foto rekaman audio yang mengganggunya.



Dengan menggunakan akun "megirl94", warga tersebut bercerita bahwa tetangganya memiliki kebiasaan berhubungan seks dengan suara keras.

"Setelah memberi tahu mereka sebelumnya, mereka belum berhenti, jadi saya meninggalkan mereka pesan yang bagus di pintu mereka untuk dilihat semua orang. Kecil dalam bentuk terbaiknya," tulis warga itu dalam posting-annya.

Dalam catatan protesnya, warga itu menulis bahwa tinggal di sebuah bangunan kondominium berarti seseorang cenderung lebih dekat dengan tetangganya.

“Artinya saya bisa tinggal di area yang sama sekali berbeda di gedung kami dan masih bisa mendengar Anda berhubungan seks dengan keras," tulis dia.

“Sekarang, jangan salah paham. Saya sangat senang Anda memiliki kehidupan seks yang hebat tetapi saya pikir saya dapat berbicara mewakili banyak dari kita di gedung ketika saya meminta Anda untuk tenang. Saya merasa kasihan pada tetangga dekat Anda."

Warga yang tidak menyebutkan identitasnya itu menunjukkan bahwa dia dan warga lainnya telah mengeluh tentang suara aktivitas seks yang keras sebelumnya yang membuat pasangan itu diam selama dua minggu.

“Saya dapat mengatakan bahwa saya tidak terlalu senang jika putri saya yang berusia 5 tahun bertanya kepada saya 'mengapa wanita itu berteriak di luar?'."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1864 seconds (0.1#10.140)