TV Iran Rilis Video Propaganda IRGC Meledakkan Gedung Capitol AS

Jum'at, 07 Mei 2021 - 00:00 WIB
loading...
TV Iran Rilis Video Propaganda IRGC Meledakkan Gedung Capitol AS
Cuplikan video rekayasa yang seolah-olah menggambarkan IRGC Iran meledakkan Gedung Capitol AS. Foto/New York Post
A A A
TEHERAN - Stasiun televisi Iran yang dikendalikan negara telah merilis video palsu untuk propaganda mengerikan yang menggambarkan pasukan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) seolah-olah meledakkan Gedung Capitol Amerika Serikat (AS), gedung yang jadi kantor Parlemen Amerika.

Video rekayasa itu menunjukkan Gedung Capitol dilalap api. Video tersebut ditayangkan pada hari Minggu sebelum Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan pidato yang memuji unit elite militer Iran tersebut.



"Amerika telah bertahun-tahun sangat sedih dengan pengaruh Republik Islam, dan mereka marah kepada Jenderal Soleimani karena alasan ini dan menjadikannya martir karena alasan ini," kata Khamenei.

Jenderal Qassem Soleimani adalah komandan Pasukan Quds—pasukan elite IRGC—yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad selama pemerintahan Trump pada 3 Januari 2020.

Video propaganda itu telah dikomentari Senator AS Pat Toomey.

“Minggu lalu, kepala diplomat Iran diduga mengakui IRGC melakukan penembakan di Teheran,” tulis Toomey di Twitter, merujuk pada bocoran rekaman audio Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif yang sejak awal mengakui bahwa IRGC menembak jatuh pesawat sipil Ukraina di wilayah udara Teheran.

“Sekarang, Iran merilis video palsu [Korps Garda Revolusi Islam] yang meledakkan Capitol kita. Prioritas administrasi Biden harus memastikan Iran tidak dapat melakukan serangan seperti itu, tidak menyerah dengan menghapus sanksi," lanjut Toomey, seperti dikutip New York Post, Kamis (5/6/2021).

Zarif, dalam rekaman audio yang bocor, mengatakan Teheran tidak akan pernah mencapai konsensus dengan AS atau menarik kembali pandangan ekstremnya.

“Saya yakin Iran dan AS tidak akan pernah berteman selama Republik Islam ini mempertahankan identitasnya. Masalah kami dengan Amerika tidak akan pernah terselesaikan," katanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1182 seconds (0.1#10.140)