Para Lansia China Beli Tiket Wisata, Malah Dibawa Jalan-jalan ke Kuburan
loading...
A
A
A
BEIJING - Pihak berwenang di China sedang menyelidiki bagaimana sekelompok turis lansia membeli tiket tur keliling, tapi ternyata hanya dibawa jalan-jalan ke pemakaman.
Kelompok lansia tersebut membayar 18 yuan (Rp40.000) per orang untuk perjalanan tersebut termasuk makan siang.
Namun mereka terkejut ketika tiba di pemakaman dan mendapat promosi penjualan tempat pemakaman.
Komisi pariwisata setempat mengatakan perusahaan wisata itu tidak memiliki izin yang sesuai.
Pemerintah kota sejak itu berjanji menindak perilaku serupa.
Seorang pria bermarga Zheng mengatakan kepada media lokal bahwa dia diundang dalam tur tersebut oleh agen perjalanan bernama Longyao.
Dia memberi tahu teman-temannya tentang tawaran tur itu dan mereka semua bergabung dalam tur.
Rekaman video yang diambil di dalam bus menunjukkan kelompok lansia tersebut bernyanyi dan tersenyum pada hari mereka keluar dari panti jompo untuk jalan-jalan.
Tetapi ketika mereka tiba di "tempat yang indah" seperti dijanjikan perusahaan tur, ternyata itu adalah kuburan.
"Kami adalah turis, mengapa Anda meminta kami mengunjungi kuburan?" ungkap salah satu anggota grup wisata itu kepada media lokal.
Zheng melaporkan operator tur itu ke komite pengembangan pariwisata dan budaya Chongqing yang telah melakukan penyelidikan atas insiden aneh tersebut.
Dikatakan bahwa perusahaan tur Longyao tidak memiliki izin yang sesuai untuk mengadakan tur dan berjanji menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut serta sepenuhnya memverifikasi keluhan kelompok tersebut.
“Sebagai tanggapan, pemerintah kota Chongqing mengatakan akan menindak setiap perilaku yang melanggar hak wisatawan dan merusak citra kota,” ungkap laporan Global Times.
Ini bukan pertama kalinya tur perjalanan di China menimbulkan kontroversi.
Pada 2015, seorang pemandu wisata China dicabut lisensinya setelah dia tertangkap kamera memarahi turis karena tidak cukup banyak mengeluarkan uang untuk berbelanja.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Kelompok lansia tersebut membayar 18 yuan (Rp40.000) per orang untuk perjalanan tersebut termasuk makan siang.
Namun mereka terkejut ketika tiba di pemakaman dan mendapat promosi penjualan tempat pemakaman.
Komisi pariwisata setempat mengatakan perusahaan wisata itu tidak memiliki izin yang sesuai.
Pemerintah kota sejak itu berjanji menindak perilaku serupa.
Seorang pria bermarga Zheng mengatakan kepada media lokal bahwa dia diundang dalam tur tersebut oleh agen perjalanan bernama Longyao.
Dia memberi tahu teman-temannya tentang tawaran tur itu dan mereka semua bergabung dalam tur.
Rekaman video yang diambil di dalam bus menunjukkan kelompok lansia tersebut bernyanyi dan tersenyum pada hari mereka keluar dari panti jompo untuk jalan-jalan.
Tetapi ketika mereka tiba di "tempat yang indah" seperti dijanjikan perusahaan tur, ternyata itu adalah kuburan.
"Kami adalah turis, mengapa Anda meminta kami mengunjungi kuburan?" ungkap salah satu anggota grup wisata itu kepada media lokal.
Zheng melaporkan operator tur itu ke komite pengembangan pariwisata dan budaya Chongqing yang telah melakukan penyelidikan atas insiden aneh tersebut.
Dikatakan bahwa perusahaan tur Longyao tidak memiliki izin yang sesuai untuk mengadakan tur dan berjanji menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut serta sepenuhnya memverifikasi keluhan kelompok tersebut.
“Sebagai tanggapan, pemerintah kota Chongqing mengatakan akan menindak setiap perilaku yang melanggar hak wisatawan dan merusak citra kota,” ungkap laporan Global Times.
Ini bukan pertama kalinya tur perjalanan di China menimbulkan kontroversi.
Pada 2015, seorang pemandu wisata China dicabut lisensinya setelah dia tertangkap kamera memarahi turis karena tidak cukup banyak mengeluarkan uang untuk berbelanja.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(sya)