Pasukan Rusia Tinggalkan Perbatasan Ukraina, Ini Videonya

Sabtu, 24 April 2021 - 15:59 WIB
loading...
Pasukan Rusia Tinggalkan...
Pasukan Rusia mulai meninggal Crimea, yang berbatasan dengan Ukraina, untuk kembali ke markas. Foto/Tangkapan layar
A A A
MOSKOW - Sejumlah unit militer Rusia yang dikerahkan di dekat perbatasan Ukraina yang tegang selama beberapa pekan terakhir, mulai kembali ke penempatan reguler mereka di tempat lain. Hal itu diungkapkan oleh kepala militer Moskow pada Jumat kemarin.

Rekaman yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan tank sedang dimuat ke kapal pendarat amfibi setelah mengambil bagian dalam latihan di pantai Crimea. Rekaman lain menampilkan tentara yang memuat kendaraan lapis baja untuk transportasi seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (24/4/2021).



Pada hari Kamis, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan bahwa personel yang dikerahkan di barat dan selatan negara itu telah melewati serangkaian pemeriksaan kesiapan setelah dikerahkan.

“Tujuan sidak sudah tercapai sepenuhnya. Pasukan menunjukkan kemampuan mereka untuk memastikan pertahanan negara yang andal," menurut Shoigu.



Akibatnya, dia telah memerintahkan komandan untuk merencanakan dan memulai pemulangan tentara ke tempat penempatan reguler mereka, mulai dari tanggal 23 April.

Pada akhir bulan, kata Shoigu, personel Angkatan Darat ke-58 dari Distrik Militer Selatan, Angkatan Darat ke-41 dari Distrik Militer Pusat, Serangan Udara ke-7, ke-76, dan Divisi Lintas Udara ke-98 dari Pasukan Lintas Udara akan kembali ke basis normalnya.



Penumpukan personel militer dan perangkat keras di dekat perbatasan dengan Ukraina telah memicu alarm peringatan di Kiev, yang menunjukkan bahwa langkah itu bisa menjadi pendahulu dari invasi besar-besaran. Para pejabatnya telah menjangkau blok militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut, dan Washington dilaporkan telah mempertimbangkan perluasan persenjataan yang dikirim ke Ukraina, termasuk berpotensi rudal dan persenjataan anti-udara.

Pertempuran antara pasukan Kiev dan tentara yang setia kepada Moskow yang memisahkan diri di timur telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dan Rusia telah memperingatkan pihaknya dapat melakukan intervensi untuk mencegah bencana kemanusiaan besar-besaran.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1603 seconds (0.1#10.140)