Rusia Kembangkan Senjata Nuklir dan Laser, Putin: 'Provokator' Akan Menyesal
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa sebagian besar persediaan atom era Soviet di negara itu akan segera digantikan oleh senjata modern. Ia lantas memperingatkan bahwa Moskow bermaksud untuk mempertahankan diri dari agresi asing.
Berbicara sebagai bagian dari pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow pada hari Rabu, Putin mengatakan bahwa pemerintahnya ingin memiliki hubungan yang positif dengan semua orang di panggung internasional, termasuk mereka yang hubungannya putus baru-baru ini.
"Kami benar-benar tidak ingin membakar jembatan," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (22/4/2021).
Namun, pada saat yang sama, ia memperingatkan bahwa mereka yang salah mengira pendirian ini sebagai kelemahan perlu mengetahui bahwa respons Rusia terhadap agresi apa pun akan asimetris, cepat, dan keras.
"Mereka yang merencanakan provokasi akan menyesali perbuatan mereka dengan kekecewaanuntuk waktu yang lama," Putin memperingatkan.
Sebagai bagian dari rencana negara untuk mempertahankan diri, katanya, persediaan senjata strategisnya saat ini sedang dirombak. Rusia tengah memperbarui peralatan era Soviet yang lebih tua untuk mendukung teknologi generasi berikutnya, seperti persenjataan hipersonik dan laser.
Di antara perombakan tersebut, ia mengungkapkan bahwa rudal canggih RS-28 Sarmat akan dikirim ke pasukan di lapangan mulai tahun 2022. Rudal RS-28 Sarmat adalah rudal balistik antarbenua yang berat, memiliki hingga 15 hulu ledak nuklir yang dapat diarahkan ke target individu dan masing-masing mengirimkan 350 kiloton 'api neraka' atom.
Selain itu rudal yang dipasang di kapal dan proyektil "generasi berikutnya" lainnya juga dijadwalkan untuk ditempatkan dalam waktu dekat.
Berbicara sebagai bagian dari pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow pada hari Rabu, Putin mengatakan bahwa pemerintahnya ingin memiliki hubungan yang positif dengan semua orang di panggung internasional, termasuk mereka yang hubungannya putus baru-baru ini.
"Kami benar-benar tidak ingin membakar jembatan," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (22/4/2021).
Namun, pada saat yang sama, ia memperingatkan bahwa mereka yang salah mengira pendirian ini sebagai kelemahan perlu mengetahui bahwa respons Rusia terhadap agresi apa pun akan asimetris, cepat, dan keras.
"Mereka yang merencanakan provokasi akan menyesali perbuatan mereka dengan kekecewaanuntuk waktu yang lama," Putin memperingatkan.
Sebagai bagian dari rencana negara untuk mempertahankan diri, katanya, persediaan senjata strategisnya saat ini sedang dirombak. Rusia tengah memperbarui peralatan era Soviet yang lebih tua untuk mendukung teknologi generasi berikutnya, seperti persenjataan hipersonik dan laser.
Di antara perombakan tersebut, ia mengungkapkan bahwa rudal canggih RS-28 Sarmat akan dikirim ke pasukan di lapangan mulai tahun 2022. Rudal RS-28 Sarmat adalah rudal balistik antarbenua yang berat, memiliki hingga 15 hulu ledak nuklir yang dapat diarahkan ke target individu dan masing-masing mengirimkan 350 kiloton 'api neraka' atom.
Selain itu rudal yang dipasang di kapal dan proyektil "generasi berikutnya" lainnya juga dijadwalkan untuk ditempatkan dalam waktu dekat.