Putin Peringatkan Barat Tidak Lewati 'Garis Merah' Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin memperingatkan Barat untuk tidak melewati "garis merah" Rusia. Dia mengatakan, Moskow akan menanggapi dengan cepat dan kasar setiap provokasi dengan cara yang akan membuat Barat menyesali tindakan mereka.
"Kami menginginkan hubungan baik dan benar-benar tidak ingin merusak jembatan," kata Putin dalam pidato kenegaraan tahunannya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (21/4/2021).
"Tetapi, jika seseorang salah mengartikan niat baik kami sebagai ketidakpedulian atau kelemahan dan berniat untuk membakar atau bahkan meledakkan jembatan ini, mereka harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan asimetris, cepat dan kasar. Rusia akan menentukan di mana garis merahnya berada dalam setiap kasus tertentu," sambungnya.
Pernyataan Putin datang pada saat hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa semakin menegang, yang disebabkan atas krisis Ukraina dan kesehatan pemimpin oposisi, Alexei Navalny.
Pekan lalu, Washington memperketat sanksi terhadap Rusia atas tuduhan peretasan komputer dan campur tangan pemilu, dan Republik Ceko menuduh Moskow berperan dalam ledakan di sebuah gudang senjata pada 2014.
Kedua negara mengusir diplomat Rusia. Moskow telah membantah melakukan kesalahan dan menanggapi dengan mengusir diplomat kedua negara.
"Kami menginginkan hubungan baik dan benar-benar tidak ingin merusak jembatan," kata Putin dalam pidato kenegaraan tahunannya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (21/4/2021).
"Tetapi, jika seseorang salah mengartikan niat baik kami sebagai ketidakpedulian atau kelemahan dan berniat untuk membakar atau bahkan meledakkan jembatan ini, mereka harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan asimetris, cepat dan kasar. Rusia akan menentukan di mana garis merahnya berada dalam setiap kasus tertentu," sambungnya.
Pernyataan Putin datang pada saat hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa semakin menegang, yang disebabkan atas krisis Ukraina dan kesehatan pemimpin oposisi, Alexei Navalny.
Pekan lalu, Washington memperketat sanksi terhadap Rusia atas tuduhan peretasan komputer dan campur tangan pemilu, dan Republik Ceko menuduh Moskow berperan dalam ledakan di sebuah gudang senjata pada 2014.
Kedua negara mengusir diplomat Rusia. Moskow telah membantah melakukan kesalahan dan menanggapi dengan mengusir diplomat kedua negara.
(esn)