Yunani Pinjamkan Sistem Pertahanan Udara Rudal Patriot pada Arab Saudi
loading...
A
A
A
RIYADH - Yunani dan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan untuk meminjamkan sistem pertahanan udara Patriot ke kerajaan itu untuk melindungi fasilitas energi penting.
Kesepakatan itu diumumkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Yunani Nikos Dendias.
Dendias dan Menteri Pertahanan (Menhan) Yunani Nikos Panagiotopoulos bertemu sebelumnya pada Selasa (20/4) dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhain di Riyadh.
"Kami menandatangani perjanjian untuk memindahkan baterai Patriot di sini di Arab Saudi," ungkap Dendias dalam siaran pers.
Dia menambahkan Yunani juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dewan Kerjasama Teluk.
"Ini adalah langkah maju yang besar bagi negara kita terkait kerja sama dengan negara-negara Teluk dan juga kontribusi terhadap keamanan sumber energi Barat yang lebih luas," tutur dia.
“Sistem Patriot buatan Amerika Serikat (AS) akan digunakan untuk melindungi fasilitas energi penting di kerajaan Arab Saudi,” papar seorang diplomat Yunani.
Gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman, memerangi koalisi pimpinan Saudi yang ikut campur dalam perang Yaman pada 2015.
Houthi meningkatkan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Saudi dalam beberapa pekan terakhir.
Sistem Patriot dirancang terutama untuk melawan serangan rudal balistik yang sering dihadapi kerajaan sejak campur tangan di Yaman.
Kesepakatan itu diumumkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Yunani Nikos Dendias.
Dendias dan Menteri Pertahanan (Menhan) Yunani Nikos Panagiotopoulos bertemu sebelumnya pada Selasa (20/4) dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhain di Riyadh.
"Kami menandatangani perjanjian untuk memindahkan baterai Patriot di sini di Arab Saudi," ungkap Dendias dalam siaran pers.
Dia menambahkan Yunani juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dewan Kerjasama Teluk.
"Ini adalah langkah maju yang besar bagi negara kita terkait kerja sama dengan negara-negara Teluk dan juga kontribusi terhadap keamanan sumber energi Barat yang lebih luas," tutur dia.
“Sistem Patriot buatan Amerika Serikat (AS) akan digunakan untuk melindungi fasilitas energi penting di kerajaan Arab Saudi,” papar seorang diplomat Yunani.
Gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman, memerangi koalisi pimpinan Saudi yang ikut campur dalam perang Yaman pada 2015.
Houthi meningkatkan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Saudi dalam beberapa pekan terakhir.
Sistem Patriot dirancang terutama untuk melawan serangan rudal balistik yang sering dihadapi kerajaan sejak campur tangan di Yaman.
(sya)