Khamenei Ingin Lenyapkan Zionis Israel, Netanyahu Marah

Kamis, 21 Mei 2020 - 12:15 WIB
loading...
Khamenei Ingin Lenyapkan...
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu meluapkan kemarahannya di Twitter setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut rezim Zionis Israel sebagai terorisme negara (state terrorism). Pemimpin negara para Mullah itu juga menyerukan rezim Zionis dilenyapkan.

"Dia harus tahu bahwa rezim mana pun yang mengancam Israel dengan pemusnahan akan menemukan dirinya dalam bahaya yang sama," kesal Netanyahu dalam tweet-nya berbahasa Ibrani yang dilansir Al Arabiya, Kamis (21/5/2020).

Dia menanggapi komentar yang di-posting di Twitter oleh Khamenei pada hari Rabu dalam bahasa Farsi (Persia), Inggris dan Arab.

"Melenyapkan rezim Zionis tidak berarti melenyapkan orang Yahudi. Kami tidak menentang orang Yahudi," tulis Khamenei.

"Ini berarti melenyapkan rezim yang dipaksakan dan orang Muslim, Kristen serta Yahudi Palestina memilih pemerintah mereka sendiri dan mengusir preman seperti Netanyahu. Ini adalah 'melenyapkan Israel' dan itu akan terjadi," lanjut Khamenei.

"Rezim Zionis adalah contoh paling nyata dari terorisme negara," imbuh Khamenei, yang menembahkan bahwa sejak berdiri Zionis Israel telah bertindak seperti tumor kanker, yang melanjutkan tujuan mereka dengan membantai anak-anak, wanita dan pria. (Baca: Khamenei: Iran Akan Dukung Negara atau Kelompok yang Melawan Israel )

Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo juga mengecam komentar Netanyahu. "Amerika Serikat mengutuk pernyataan anti-Semit Pemimpin Tertinggi Khamenei yang menjijikkan dan penuh kebencian," tulis Pempeo di Twitter.

"Mereka tidak punya tempat di Twitter atau di platform media sosial lainnya. Kita tahu retorika keji Khamenei tidak mewakili tradisi toleransi rakyat Iran," ujar Pompeo.

Pompeo telah melakukan kunjungan delapan jam ke Israel minggu lalu, di mana dia menuduh Iran menggunakan sumber dayanya untuk "memicu teror" bahkan ketika rakyatnya menghadapi wabah virus corona baru yang paling mematikan di Timur Tengah.

Dalam perkembangan terkait, kepala biro politik Hamas; Ismail Haniyeh, menyampaikan hormatnya kepada Republik Islam Iran karena menjadi pendukung keuangan dan militer utamanya."Serta menyerukan strategi keseluruhan untuk menghadapi Israel yang mengancam tujuan kami dan Yerusalem kami," kata Haniyeh.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1005 seconds (0.1#10.140)