Kim Jong-un Minta Rudal Nuklir Korea Utara Siap Tempur
loading...
A
A
A
Laporan itu menyatakan Amerika Serikat dan Korea Selatan "tidak siap" untuk menghadapi ancaman senjata nuklir Korea Utara yang berkembang.
Laporan itu juga menyatakan upaya Washington dan Seoul untuk menghentikan negara nakal itu memperluas persenjataan nuklirnya, melalui serangkaian negosiasi, telah gagal.
Masih menurut laporan itu, Kim membangun kekuatan senjata nuklir yang mampu memungkinkan dominasi semenanjung Korea dan AS dan Korea Selatan perlu mengembangkan pertahanan yang ditingkatkan untuk mempertahankan pencegahan sekarang.
Pemerintah Korea Utara belum berkomentar laporan tentang perintah Kim Jong-un kepada para petinggi militernya tersebut.
Pada bulan Januari, Pyongyang mengungkapkan bahwa mereka memiliki kapal selam baru yang meluncurkan rudal balistik, yang oleh media pemerintah digambarkan sebagai "senjata paling kuat di dunia".
Rudal itu diluncurkan pada sebuah parade, yang diawasi oleh Kim Jong-un, beberapa minggu setelah dia menggambarkan AS sebagai musuh terbesar negaranya.
Menurut KCNA yang dikelola pemerintah, dia berkata: "Kegiatan politik luar negeri kita harus difokuskan dan diarahkan untuk menundukkan AS."
Setelah uji coba rudal pada bulan Maret, Presiden Biden mengatakan akan ada tanggapan jika Korea Utara memilih untuk meningkatkan ketegangan. Biden juga mengatakan bahwa dia akan terlibat dalam negosiasi diplomatik.
Namun, Gedung Putih mengeklaim Korea Utara belum melakukan pembicaraan sejak Biden menjabat.
Laporan itu juga menyatakan upaya Washington dan Seoul untuk menghentikan negara nakal itu memperluas persenjataan nuklirnya, melalui serangkaian negosiasi, telah gagal.
Masih menurut laporan itu, Kim membangun kekuatan senjata nuklir yang mampu memungkinkan dominasi semenanjung Korea dan AS dan Korea Selatan perlu mengembangkan pertahanan yang ditingkatkan untuk mempertahankan pencegahan sekarang.
Pemerintah Korea Utara belum berkomentar laporan tentang perintah Kim Jong-un kepada para petinggi militernya tersebut.
Pada bulan Januari, Pyongyang mengungkapkan bahwa mereka memiliki kapal selam baru yang meluncurkan rudal balistik, yang oleh media pemerintah digambarkan sebagai "senjata paling kuat di dunia".
Rudal itu diluncurkan pada sebuah parade, yang diawasi oleh Kim Jong-un, beberapa minggu setelah dia menggambarkan AS sebagai musuh terbesar negaranya.
Menurut KCNA yang dikelola pemerintah, dia berkata: "Kegiatan politik luar negeri kita harus difokuskan dan diarahkan untuk menundukkan AS."
Setelah uji coba rudal pada bulan Maret, Presiden Biden mengatakan akan ada tanggapan jika Korea Utara memilih untuk meningkatkan ketegangan. Biden juga mengatakan bahwa dia akan terlibat dalam negosiasi diplomatik.
Namun, Gedung Putih mengeklaim Korea Utara belum melakukan pembicaraan sejak Biden menjabat.