Mogok Makan, Navalny Mengaku Diancam Akan Dicekoki Oleh Sipir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny mengatakan bahwa pihak otoritas penjara telah mengancam akan mengenakannya baju pengekang pasien untuk mencekokinya makanan kecuali dia menghentikan mogok makan. Kesehatan Navalny menjadi perhatian karena terus memburuk akibat mogok makan yang dilakukannya.
Navalny (44) penentang utama Presiden Rusia Vladimir Putin , mengumumkan mogok makan pada akhir Maret sebagai aksi protes setelah otoritas penjara menolak memperlakukannya dengan baik karena sakit punggung dan kaki yang akut.
Otoritas penjara mengatakan mereka telah menawarinya perawatan yang tepat, tetapi dia menolaknya dan bersikeras bahwa dia harus dirawat oleh dokter pilihannya dari luar fasilitas, permintaannya pun di tolak.
Dalam sebuah postingan di halaman Instagram miliknya, yang digunakan sekutunya untuk memberikan update berdasarkan informasi dari pengacaranya yang rutin mengunjunginya, Navalny mengatakan bahwa ia mengalami pusing namun ia dapat berjalan.
"Ada seorang kolonel wanita berdiri di dekat saya pagi ini dan berkata: tes darah Anda menunjukkan kerusakan serius pada kesehatan Anda dan (bahwa ada) risiko. Jika Anda tidak berhenti melakukan mogok makan, kami siap untuk mulai mencekok kamu sekarang," tulisnya.
"Dia kemudian bercerita tentang nikmatnya mencekok paksa. Baju pengekang dan kesenangan lainnya," katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/4/2021).
Rusia memenjarakan Navalny selama dua setengah tahun pada Februari lalu karena pelanggaran pembebasan bersyarat yang katanya dibuat-buat. Dia ditangkap di perbatasan ketika dia kembali ke Rusia dari Jerman di mana dia telah pulih dari keracunan zat saraf.
Sebagai kritikus Putin yang blak-blakan selama bertahun-tahun, Navalny telah mengorganisir protes jalanan anti-Kremlin secara nasional dan mendapatkan pengikut online dengan penyelidikan yang menuduh korupsi oleh pejabat senior Rusia.
Layanan penjara lokal di wilayah Vladimir, di mana fasilitas IK-2 yang menahannya terletak sekitar 100 km sebelah timur Moskow, tidak menjawab permintaan komentar.
Navalny (44) penentang utama Presiden Rusia Vladimir Putin , mengumumkan mogok makan pada akhir Maret sebagai aksi protes setelah otoritas penjara menolak memperlakukannya dengan baik karena sakit punggung dan kaki yang akut.
Otoritas penjara mengatakan mereka telah menawarinya perawatan yang tepat, tetapi dia menolaknya dan bersikeras bahwa dia harus dirawat oleh dokter pilihannya dari luar fasilitas, permintaannya pun di tolak.
Dalam sebuah postingan di halaman Instagram miliknya, yang digunakan sekutunya untuk memberikan update berdasarkan informasi dari pengacaranya yang rutin mengunjunginya, Navalny mengatakan bahwa ia mengalami pusing namun ia dapat berjalan.
"Ada seorang kolonel wanita berdiri di dekat saya pagi ini dan berkata: tes darah Anda menunjukkan kerusakan serius pada kesehatan Anda dan (bahwa ada) risiko. Jika Anda tidak berhenti melakukan mogok makan, kami siap untuk mulai mencekok kamu sekarang," tulisnya.
"Dia kemudian bercerita tentang nikmatnya mencekok paksa. Baju pengekang dan kesenangan lainnya," katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/4/2021).
Rusia memenjarakan Navalny selama dua setengah tahun pada Februari lalu karena pelanggaran pembebasan bersyarat yang katanya dibuat-buat. Dia ditangkap di perbatasan ketika dia kembali ke Rusia dari Jerman di mana dia telah pulih dari keracunan zat saraf.
Sebagai kritikus Putin yang blak-blakan selama bertahun-tahun, Navalny telah mengorganisir protes jalanan anti-Kremlin secara nasional dan mendapatkan pengikut online dengan penyelidikan yang menuduh korupsi oleh pejabat senior Rusia.
Layanan penjara lokal di wilayah Vladimir, di mana fasilitas IK-2 yang menahannya terletak sekitar 100 km sebelah timur Moskow, tidak menjawab permintaan komentar.
(ian)