Prancis Imbau Warganya Segera Tinggalkan Pakistan
loading...
A
A
A
PARIS - Pemerintah Prancis telah menyarankan warga Prancis untuk sementara meninggalkan Pakistan . Paris juga memperingatkan ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di negara itu, setelah terjadi bentrokan di sana pekan ini.
Ribuan kaum Islamis Pakistan bentrok dengan polisi pada awal pekan ini sebagai protes terhadap penangkapan pemimpin mereka menjelang unjuk rasa yang mengecam kartun Prancis yang menggambarkan Nabi Muhammad. Bagi Muslim, penggambaran Nabi adalah penghujatan.
Sumber diplomatik Prancis mengatakan bahwa pesan telah dikirim dalam semalam kepada warga dan perusahaan Prancis menyusul ancaman oleh kelompok Islam garis keras Tehrik-i-Labaik Pakistan (TLP) untuk menargetkan kepentingan Prancis.
Sumber-sumber itu mengatakan, kedutaan mengirim pesan kepada penduduk Prancis di Pakistan yang merekomendasikan agar warga negara Prancis meninggalkan negara itu dan perusahaan Prancis menutup kegiatan sementara.
"Karena adanya ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di Pakistan," kata dua sumber diplomatik itu, yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reuters pada Kamis (15/4/20211).
Hubungan antara Paris dan Islamabad memburuk sejak akhir tahun lalu setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron memberikan penghormatan kepada seorang guru sejarah Prancis yang dipenggal oleh seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya. Guru itu dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas tentang kebebasan berpendapat.
Gambar-gambar tersebut memicu kemarahan dan protes di dunia Muslim, terutama di Pakistan. Aksi demonstrasi dalam skala besar, yang dipimpin TLP, digelar di seluruh negara.
TLP sempat mengakhiri protes serupa terhadap Prancis hanya setelah pemerintah menandatangani kesepakatan yang menyetujui untuk mendukung boikot produk Prancis dan membuat langkah di parlemen untuk mengusir Duta Besar Prancis.
Ribuan kaum Islamis Pakistan bentrok dengan polisi pada awal pekan ini sebagai protes terhadap penangkapan pemimpin mereka menjelang unjuk rasa yang mengecam kartun Prancis yang menggambarkan Nabi Muhammad. Bagi Muslim, penggambaran Nabi adalah penghujatan.
Sumber diplomatik Prancis mengatakan bahwa pesan telah dikirim dalam semalam kepada warga dan perusahaan Prancis menyusul ancaman oleh kelompok Islam garis keras Tehrik-i-Labaik Pakistan (TLP) untuk menargetkan kepentingan Prancis.
Sumber-sumber itu mengatakan, kedutaan mengirim pesan kepada penduduk Prancis di Pakistan yang merekomendasikan agar warga negara Prancis meninggalkan negara itu dan perusahaan Prancis menutup kegiatan sementara.
"Karena adanya ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di Pakistan," kata dua sumber diplomatik itu, yang berbicara dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reuters pada Kamis (15/4/20211).
Hubungan antara Paris dan Islamabad memburuk sejak akhir tahun lalu setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron memberikan penghormatan kepada seorang guru sejarah Prancis yang dipenggal oleh seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya. Guru itu dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas tentang kebebasan berpendapat.
Gambar-gambar tersebut memicu kemarahan dan protes di dunia Muslim, terutama di Pakistan. Aksi demonstrasi dalam skala besar, yang dipimpin TLP, digelar di seluruh negara.
TLP sempat mengakhiri protes serupa terhadap Prancis hanya setelah pemerintah menandatangani kesepakatan yang menyetujui untuk mendukung boikot produk Prancis dan membuat langkah di parlemen untuk mengusir Duta Besar Prancis.
(esn)