Pemerintah RI: Vaksinasi WNA Hanya untuk Diplomat dan Organisasi Internasional
loading...
A
A
A
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memiliki peran kunci sebagai salah satu dari tiga Ketua Bersama (Co-Chair) COVAX.
Lebih lanjut, Menlu Raab dan Menkes Budi Gunadi juga membahas kerjasama bilateral yang kuat di sektor kesehatan antara
Inggris dan Indonesia, yang diperluas hingga mencakup Inggris yang mendukung kemampuan pengurutan genom Indonesia melalui pelatihan dan Teknologi Informasi.
Institut Eijkman sudah memiliki hubungan dengan Universitas Oxford, dan ada potensi untuk melakukan lebih banyak lagi. Nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani tahun lalu telah meningkatkan kerjasama antara Inggris dan Indonesia di bidang telemedicine. Sektor ini menjadi lebih bermanfaat selama pandemi.
Menlu Raab mengatakan bahwa mengalahkan pandemi adalah sebuah upaya global yang membutuhkan inovasi, kemitraan dan determinasi, dan Inggris memimpin dalam hal ini. Dia menambahkan bahwa Inggris telah berkomitmen memberikan 1,3 miliar Poundsterling (setara Rp26 triliun) untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
“Itu termasuk donasi senilai £548 juta (setara Rp11 triliun untuk inisiatif COVAX, yang diketuai bersama (Co-Chair) oleh Menlu Indonesia Retno Marsudi, yang saat ini mendistribusikan vaksin guna menyelamatkan nyawa di Indonesia termasuk mereka yang
paling membutuhkannya seperti petugas tenaga kesehatan, lansia dan masyarakat biasa lainnya," ujar Raab.
Sementara itu Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pandemi tidak dapat diakhiri dengan hanya satu negara yang bertindak sendiri. Menurutnya, perlu kolaborasi yang baik dan kuat dari semua negara.
“Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi pandemi Covid-19. Vaksinasi sudah dimulai sejak Januari 2021 untuk
kelompok prioritas warga negara Indonesia. Hari ini, kami memulai vaksinasi untuk semua diplomat asing dan organisasi-organisasi internasional," kata Budi.
Lebih lanjut, Menlu Raab dan Menkes Budi Gunadi juga membahas kerjasama bilateral yang kuat di sektor kesehatan antara
Inggris dan Indonesia, yang diperluas hingga mencakup Inggris yang mendukung kemampuan pengurutan genom Indonesia melalui pelatihan dan Teknologi Informasi.
Institut Eijkman sudah memiliki hubungan dengan Universitas Oxford, dan ada potensi untuk melakukan lebih banyak lagi. Nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani tahun lalu telah meningkatkan kerjasama antara Inggris dan Indonesia di bidang telemedicine. Sektor ini menjadi lebih bermanfaat selama pandemi.
Menlu Raab mengatakan bahwa mengalahkan pandemi adalah sebuah upaya global yang membutuhkan inovasi, kemitraan dan determinasi, dan Inggris memimpin dalam hal ini. Dia menambahkan bahwa Inggris telah berkomitmen memberikan 1,3 miliar Poundsterling (setara Rp26 triliun) untuk mengakhiri pandemi COVID-19.
“Itu termasuk donasi senilai £548 juta (setara Rp11 triliun untuk inisiatif COVAX, yang diketuai bersama (Co-Chair) oleh Menlu Indonesia Retno Marsudi, yang saat ini mendistribusikan vaksin guna menyelamatkan nyawa di Indonesia termasuk mereka yang
paling membutuhkannya seperti petugas tenaga kesehatan, lansia dan masyarakat biasa lainnya," ujar Raab.
Sementara itu Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pandemi tidak dapat diakhiri dengan hanya satu negara yang bertindak sendiri. Menurutnya, perlu kolaborasi yang baik dan kuat dari semua negara.
“Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi pandemi Covid-19. Vaksinasi sudah dimulai sejak Januari 2021 untuk
kelompok prioritas warga negara Indonesia. Hari ini, kami memulai vaksinasi untuk semua diplomat asing dan organisasi-organisasi internasional," kata Budi.
(min)