Mossad: Iran Pakai Akun Medsos Wanita Cantik untuk Pikat Orang Israel

Selasa, 13 April 2021 - 11:05 WIB
loading...
Mossad: Iran Pakai Akun Medsos Wanita Cantik untuk Pikat Orang Israel
Contoh foto-foto profil akun media sosial palsu yang digunakan intelijen Iran untuk memikat dan menculik warga Israel di luar negeri. Foto/Courtesy of ISA
A A A
TEL AVIV - Mossad , badan intelijen Israel untuk operasi di luar negeri, mengeklaim intelijen Iran menggunakan akun media sosial (medsos) palsu untuk memikat dan menculik warga Israel di luar negeri. Akun palsu itu menggunakan foto para wanita cantik.

Klaim badan mata-mata itu muncul dalam laporan yang mereka terbitkan bersama badan keamanan domestik Israel, Shin Bet, pada hari Senin.



"Metode mereka didasarkan pada penggunaan profil palsu di media sosial dan untuk berhubungan dengan orang Israel yang memiliki hubungan bisnis internasional dan sering bepergian ke luar negeri," bunyi pernyataan bersama Mossad dan Shin Bet.

Menurut pernyataan itu, profil palsu biasanya adalah para wanita cantik fiktif yang mengaku berkecimpung dalam industri pariwisata dan bisnis.

"Agen intelijen Iran memikat warga Israel dengan dalih romantis dan komersial," lanjut pernyataan mereka seperti dikutip AFP, Selasa (13/4/2021).

"Jenis kegiatan ini dilakukan di negara-negara yang memiliki hubungan dengan Israel termasuk negara-negara Arab, Turki, negara-negara GCC [Dewan Kerjasama Teluk], dan negara-negara di Kaukasus, Afrika, dan Eropa."

Badan Keamanan Nasional Israel (ISA) pada bulan lalu menyarankan para wisatawan dari negara Yahudi itu untuk tidak melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab, Bahrain, Georgia, Azerbaijan, Turki, Mesir, Yordania, dan wilayah Kurdi di Irak, dengan alasan ancaman Iran menyerang orang Israel di luar negeri.

"Ini adalah pola tindakan terkenal yang mirip dengan yang dilakukan oleh Iran di masa lalu terhadap lawan rezim di Eropa," kata Shin Bet.

"Sekarang, Iran bertindak serupa terhadap warga Israel yang berusaha mengembangkan hubungan bisnis yang sah di luar negeri di negara-negara yang disebutkan."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1621 seconds (0.1#10.140)