Tawarkan Dukungan, Erdogan Serukan Diakhirinya Ketegangan di Ukraina

Minggu, 11 April 2021 - 09:18 WIB
loading...
A A A
Erdogan mengatakan bahwa Turki dan Ukraina meluncurkan platform dengan menteri luar negeri dan pertahanan mereka untuk membahas kerja sama industri pertahanan, tetapi menambahkan ini sama sekali bukan tindakan melawan negara-negara ketiga.

Kyiv telah meningkatkan kewaspadaan atas penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan antara Ukraina dan Rusia, dan atas peningkatan kekerasan di sepanjang garis kontak yang memisahkan pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di Donbass.

Gerakan militer Rusia telah memicu kekhawatiran bahwa Moskow sedang bersiap untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Kremlin menyangkal pasukannya adalah ancaman, tetapi mengatakan mereka akan tetap berada di sana selama itu dirasa cocok.

Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia telah mengumpulkan lebih banyak pasukan di perbatasan timur Ukraina daripada kapan pun sejak 2014, ketika mencaplok Crimea dari Ukraina dan mendukung separatis di Donbass. Pada hari Jumat, Turki mengatakan Washington akan mengirim dua kapal perang ke Laut Hitam minggu depan.



Pertempuran besar di Donbass berakhir dengan gencatan senjata yang disepakati di ibu kota Belarusia, Minsk, pada 2015, yang implementasinya telah dibantu oleh Prancis dan Jerman untuk diawasi. Meski begitu, pertempuran sporadis terus berlanjut meskipun upaya berulang untuk menerapkan gencatan senjata.

Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas peningkatan kekerasan dalam konflik, yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang sejak 2014.

Presiden Rusia Vladimir Putin , dalam panggilan telepon dengan Erdogan pada hari Jumat, menuduh Ukraina melakukan "tindakan provokatif berbahaya" di Donbass. Kyiv mengatakan pada hari Sabtu bahwa Ukraina dapat diprovokasi oleh kejengkelan Rusia atas situasi di Donbass.

(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1788 seconds (0.1#10.140)