Cemburu, Seorang Suami Tusuk Istrinya 300 Kali hingga Tewas
loading...
A
A
A
Dia mengatakan saksi lain menggambarkan Leather sebagai "sangat cemburu dan posesif", dan dia tidak ingin Paula berhubungan dengan teman dan keluarga.
Dia juga merusak dan menghancurkan harta benda ketika dia marah pada korban.
Namun, Cole mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan Paula berselingkuh, dan pada kenyataannya bukti "membuktikan sebaliknya".
Kakak ipar Leather menelepon polisi pada pukul 01.18 pagi dan memberi tahu kejadian itu. Pelaku menjelaskan bahwa dia telah membunuh istrinya dan jasad sang istri berada di bawah tangga rumah.
Polisi dan paramedis tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan korban ketika mereka tiba di lokasi kejadian.
Para retangga mengaku mendengar suara berisik sekitar pukul 23.00 malam pada tanggal 15 November, di mana seorang wanita berteriak dan berulang kali meneriakkan "George".
Petugas polisi menemukan Paula berlumuran darah, yang juga terciprat di lantai, dinding dan berbagai barang, termasuk pisau patah, bilah dan gagang di aula, ruang duduk dan dapur.
Saat diinterogasi, Leather tidak bisa menjelaskan bagaimana dia menjadi begitu kejam tetapi percaya sang istri tidak setia.
Menurut keterangan di pengadilan, Leather mengaku bertengkar dengan sang istri. Dia memukul, menjatuhkan korban ke lantai dan kemudian pergi ke dapur untuk mengambil pisau.
Tiga anak korban, yang semuanya sudah dewasa, membacakan pernyataan yang kuat dan mengharukan di mana mereka mengecam ayah mereka yang telah mengendalikan Ibu mereka dan mengambil nyawanya dalam serangan biadab.
Dia juga merusak dan menghancurkan harta benda ketika dia marah pada korban.
Namun, Cole mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan Paula berselingkuh, dan pada kenyataannya bukti "membuktikan sebaliknya".
Kakak ipar Leather menelepon polisi pada pukul 01.18 pagi dan memberi tahu kejadian itu. Pelaku menjelaskan bahwa dia telah membunuh istrinya dan jasad sang istri berada di bawah tangga rumah.
Polisi dan paramedis tidak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan korban ketika mereka tiba di lokasi kejadian.
Para retangga mengaku mendengar suara berisik sekitar pukul 23.00 malam pada tanggal 15 November, di mana seorang wanita berteriak dan berulang kali meneriakkan "George".
Petugas polisi menemukan Paula berlumuran darah, yang juga terciprat di lantai, dinding dan berbagai barang, termasuk pisau patah, bilah dan gagang di aula, ruang duduk dan dapur.
Saat diinterogasi, Leather tidak bisa menjelaskan bagaimana dia menjadi begitu kejam tetapi percaya sang istri tidak setia.
Menurut keterangan di pengadilan, Leather mengaku bertengkar dengan sang istri. Dia memukul, menjatuhkan korban ke lantai dan kemudian pergi ke dapur untuk mengambil pisau.
Tiga anak korban, yang semuanya sudah dewasa, membacakan pernyataan yang kuat dan mengharukan di mana mereka mengecam ayah mereka yang telah mengendalikan Ibu mereka dan mengambil nyawanya dalam serangan biadab.