'Berhubungan Mesra' dengan Rusia, Turki Disanksi AS

Selasa, 06 April 2021 - 17:26 WIB
loading...
Berhubungan Mesra dengan...
AS menjatuhkan sanksi kepada Turki karena berhubungan dengan Rusia. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Presidensi Industri Pertahanan (SSB) Turki , bersama dengan empat pejabat tinggi yang bekerja di dalamnya, termasuk ketuanya, Ismail Demir, akan diberi sanksi di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA).

AS telah mengumumkan bahwa mereka akan memberikan sanksi kepada SSB Turki dan empat pejabat tinggi atas "hubungan" dengan sektor pertahanan dan intelijen Rusia .

Menurut pemberitahuan Departemen Luar Negeri AS, sebuah dokumen resmi akan diterbitkan pada hari Selasa waktu setempat.

"Menteri Luar Negeri (Antony Blinken) telah memilih sanksi tertentu untuk dijatuhkan kepada SSB dan Ismail Demir, presiden SSB; Faruk Yigit, wakil presiden SSB; Serhat Gencoglu, kepala Departemen Pertahanan dan Luar Angkasa SSB; dan Mustafa Alper Deniz, Manajer Program untuk Direktorat Sistem Pertahanan Udara Regional SSB, sesuai dengan CAATSA," bunyi pemberitahuan itu seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (6/4/2021).



Blinken menegaskan bahwa SSB secara sadar telah terlibat dalam transaksi penting dengan seseorang yang merupakan bagian dari, atau beroperasi untuk atau atas nama, sektor pertahanan atau intelijen Pemerintah Federasi Rusia.

Presidensi Industri Pertahanan Turki adalah lembaga sipil yang didirikan oleh pemerintah Turki yang bertujuan untuk mengelola industri pertahanan negara dan pasokan teknologi militer.

AS tidak menyambut kerja sama pertahanan dan intelijen antara Turki dan Rusia. Secara khusus, langkah Ankara untuk memperoleh sistem rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia telah menuai kritik dari Washington, dengan AS mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Turki atas keputusan tersebut.

Meskipun menghadapi ancaman sanksi AS, Ankara telah menolak membuang sistem pertahanan rudal S-400 dan terus bernegosiasi dengan Moskow mengenai senjata pertahanan udara angkatan kedua. Eksportir senjata negara milik Rusia telah menyatakan keyakinannya bahwa Turki tidak akan menyerah pada tekanan dari Washington.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1300 seconds (0.1#10.140)