Banyak Warga AS Tidak Senang dengan Langkah Biden Atasi Krisis Perbatasan dan Senjata
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah jajak pendapat mengungkapkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sedang berjuang untuk mendapatkan persetujuan warga Amerika dalam hal menangani lonjakan migran di perbatasan AS-Meksiko dan penanganannya terhadap kekerasan senjata. Jajak pendapat itu dilakukan ABC News yang bekerjasama dengan Ipsos.
Menurut jajak pendapat itu, ketika perbatasan selatan di AS berurusan dengan lonjakan bersejarah dalam penyeberangan migran, 57 persen orang Amerika mengungkapkan bahwa mereka tidak setuju dengan cara pemerintah saat ini menangani situasi tersebut.
Suara setuju dan mendukung kebijakan perbatasan Biden kebanyakan datang dari para pendukung Partai Demokrat. Meski 33 persen responden yang diidentifikasi sebagai Demokrat mengatakan mereka tidak setuju.
Sebagian besar pendukung Partrai Republik, yakni 89 persen tidak setuju, sementara 54 persen responden independen ingin melihat perubahan. Mayoritas orang Amerika, yakni 54 persen juga melihat situasi ini sebagai "krisis", kata-kata yang sering diabaikan oleh pejabat Gedung Putih.
Biden telah menghadapi pengawasan yang meningkat atas penyeberangan di perbatasan, terutama ketika menyangkut anak di bawah umur tanpa pendamping, banyak dari mereka dilaporkan ditahan di fasilitas yang kewalahan beberapa hari setelah mandat federal 72 jam.
Dia mendapat nilai tinggi untuk penanganannya terhadap pandemi Covid-19 dan distribusi vaksin, tetapi dia juga gagal di bidang kekerasan senjata, di mana mayoritas juga melihat Gedung Putih kurang.
Menyusul beberapa penembakan mematikan, termasuk satu di Colorado dan satu lagi di Texas, Biden menghadapi tekanan dari Demokrat untuk memberlakukan undang-undang senjata yang lebih ketat, sementara Partai Republik menolak undang-undang potensial tersebut.
Menurut jajak pendapat, 57 persen mengatakan mereka tidak setuju dengan penanganan kekerasan senjata oleh Biden.
"Biden masih memegang paling banyak dukungan tentang masalah ini di antara partainya sendiri, dengan 37 persen responden yang melihat diri mereka sebagai Demokrat tidak setuju. Sebanyak 89 persen dari Partai Republik tidak setuju, serta 54 persen dari Independen," ungkap jajak pendapat itu, seperti dilansir Russia Today.
Orang Amerika paling terpecah ketika ditanya apakah Biden telah berhasil "menyatukan" negara, sebuah janji yang dia buat berkali-kali ketika menentang mantan Presiden Donald Trump.
Hanya 30 persen responden yang mengatakan Biden berhasil memenuhi janji kampanyenya, sementara 30 persen lainnya mengatakan tidak. Sementara 40 persen lainnya mengambil sikap netral atas pertanyaan itu.
Jajak pendapat Ipsos dilakukan dengan responden berjumlah 500 orang dewasa dan memiliki margin kesalahan 4,9 poin.
Menurut jajak pendapat itu, ketika perbatasan selatan di AS berurusan dengan lonjakan bersejarah dalam penyeberangan migran, 57 persen orang Amerika mengungkapkan bahwa mereka tidak setuju dengan cara pemerintah saat ini menangani situasi tersebut.
Suara setuju dan mendukung kebijakan perbatasan Biden kebanyakan datang dari para pendukung Partai Demokrat. Meski 33 persen responden yang diidentifikasi sebagai Demokrat mengatakan mereka tidak setuju.
Sebagian besar pendukung Partrai Republik, yakni 89 persen tidak setuju, sementara 54 persen responden independen ingin melihat perubahan. Mayoritas orang Amerika, yakni 54 persen juga melihat situasi ini sebagai "krisis", kata-kata yang sering diabaikan oleh pejabat Gedung Putih.
Biden telah menghadapi pengawasan yang meningkat atas penyeberangan di perbatasan, terutama ketika menyangkut anak di bawah umur tanpa pendamping, banyak dari mereka dilaporkan ditahan di fasilitas yang kewalahan beberapa hari setelah mandat federal 72 jam.
Dia mendapat nilai tinggi untuk penanganannya terhadap pandemi Covid-19 dan distribusi vaksin, tetapi dia juga gagal di bidang kekerasan senjata, di mana mayoritas juga melihat Gedung Putih kurang.
Menyusul beberapa penembakan mematikan, termasuk satu di Colorado dan satu lagi di Texas, Biden menghadapi tekanan dari Demokrat untuk memberlakukan undang-undang senjata yang lebih ketat, sementara Partai Republik menolak undang-undang potensial tersebut.
Menurut jajak pendapat, 57 persen mengatakan mereka tidak setuju dengan penanganan kekerasan senjata oleh Biden.
"Biden masih memegang paling banyak dukungan tentang masalah ini di antara partainya sendiri, dengan 37 persen responden yang melihat diri mereka sebagai Demokrat tidak setuju. Sebanyak 89 persen dari Partai Republik tidak setuju, serta 54 persen dari Independen," ungkap jajak pendapat itu, seperti dilansir Russia Today.
Orang Amerika paling terpecah ketika ditanya apakah Biden telah berhasil "menyatukan" negara, sebuah janji yang dia buat berkali-kali ketika menentang mantan Presiden Donald Trump.
Hanya 30 persen responden yang mengatakan Biden berhasil memenuhi janji kampanyenya, sementara 30 persen lainnya mengatakan tidak. Sementara 40 persen lainnya mengambil sikap netral atas pertanyaan itu.
Jajak pendapat Ipsos dilakukan dengan responden berjumlah 500 orang dewasa dan memiliki margin kesalahan 4,9 poin.
(esn)