AS, Iran dan Anggota JCPOA Bakal Bertemu di Wina Minggu Depan
loading...
A
A
A
Komisi itu akan bertemu para ahli yang relevan untuk mengidentifikasi dengan jelas pencabutan sanksi dan langkah-langkah implementasi nuklir.
Price menyebut rapat Komisi Gabungan sebagai "langkah positif."
"Kami telah menjelaskan selama berminggu-minggu sekarang bahwa kami siap untuk mengejar kembali kepatuhan dengan komitmen JCPOA kami yang konsisten dengan Iran juga melakukan hal yang sama," kata Price pada briefing Departemen Luar Negeri.
"Kami juga terbuka tentang fakta bahwa kami telah berbicara dengan mitra kami dalam konteks P5 + 1 dan di tempat lain tentang cara terbaik untuk mencapai ini, termasuk melalui serangkaian langkah awal bersama," sambungnya.
"Kami telah mencari opsi untuk melakukannya, termasuk dengan percakapan tidak langsung melalui mitra Eropa kami," ucapnya.
Iran semakin melanggar komitmennya di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang penting sejak AS meninggalkan pakta pada Mei 2018 dan pemerintahan Trump mengejar kampanye sanksi "tekanan maksimum" terhadap Teheran.
Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan dalam sebuah tweet bahwa pertemuan langsung antara AS dan Iran "tidak perlu."
"Pada pertemuan JCPOA JC virtual, Iran & UE/E3 + 2 sepakat untuk melanjutkan pembicaraan langsung di Wina pada Selasa depan," katanya.
Price menyebut rapat Komisi Gabungan sebagai "langkah positif."
"Kami telah menjelaskan selama berminggu-minggu sekarang bahwa kami siap untuk mengejar kembali kepatuhan dengan komitmen JCPOA kami yang konsisten dengan Iran juga melakukan hal yang sama," kata Price pada briefing Departemen Luar Negeri.
"Kami juga terbuka tentang fakta bahwa kami telah berbicara dengan mitra kami dalam konteks P5 + 1 dan di tempat lain tentang cara terbaik untuk mencapai ini, termasuk melalui serangkaian langkah awal bersama," sambungnya.
"Kami telah mencari opsi untuk melakukannya, termasuk dengan percakapan tidak langsung melalui mitra Eropa kami," ucapnya.
Iran semakin melanggar komitmennya di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang penting sejak AS meninggalkan pakta pada Mei 2018 dan pemerintahan Trump mengejar kampanye sanksi "tekanan maksimum" terhadap Teheran.
Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan dalam sebuah tweet bahwa pertemuan langsung antara AS dan Iran "tidak perlu."
"Pada pertemuan JCPOA JC virtual, Iran & UE/E3 + 2 sepakat untuk melanjutkan pembicaraan langsung di Wina pada Selasa depan," katanya.