Blak-blakan, Lavrov Ungkap Alasan Rusia Tolak Pertemuan dengan NATO
loading...
A
A
A
Lavrov menyatakan bahwa NATO tidak ada hubungannya dengan Ukraina.
"Namun ketika mereka menawarkan untuk mengadakan Dewan Rusia-NATO, mereka selalu bersikeras bahwa pertanyaan pertama harus tentang Ukraina. Kami duduk beberapa kali, mendengarkan, kami semua tahu ini. Oleh karena itu, kami telah mengusulkan untuk memulihkan kontak antara militer kami untuk menyelamatkan perjanjian kompleks yang telah kami tandatangani sebelumnya,” tuturnya.
Pada bulan Februari, Stoltenberg mengatakan bahwa bola berada di pengadilan Moskow terkait hubungannya dengan blok tersebut.
"Kami perlu mengirimkan sinyal yang jelas ke Rusia," katanya. "Kalau mau bentrok, kami siap. Jika mereka ingin bekerja sama, kami akan senang," ujarnya.
Namun, akhir bulan itu, kepala Komando Eropa AS, Jenderal Angkatan Udara Tod D. Wolters, mengambil keputusan yang lebih keras, dengan menyatakan bahwa dalam hal memproyeksikan kekuatan Amerika di luar negeri, semua yang dilakukan AS adalah menghasilkan perdamaian.
"Kami bersaing untuk menang dan jika pencegahan gagal, kami siap untuk menanggapi agresi, terutama melalui NATO," ucapnya.
"Rusia tetap menjadi ancaman eksistensial yang bertahan lama bagi Amerika Serikat dan sekutu Eropa kami," menurut panglima militer AS itu.
"Namun ketika mereka menawarkan untuk mengadakan Dewan Rusia-NATO, mereka selalu bersikeras bahwa pertanyaan pertama harus tentang Ukraina. Kami duduk beberapa kali, mendengarkan, kami semua tahu ini. Oleh karena itu, kami telah mengusulkan untuk memulihkan kontak antara militer kami untuk menyelamatkan perjanjian kompleks yang telah kami tandatangani sebelumnya,” tuturnya.
Pada bulan Februari, Stoltenberg mengatakan bahwa bola berada di pengadilan Moskow terkait hubungannya dengan blok tersebut.
"Kami perlu mengirimkan sinyal yang jelas ke Rusia," katanya. "Kalau mau bentrok, kami siap. Jika mereka ingin bekerja sama, kami akan senang," ujarnya.
Namun, akhir bulan itu, kepala Komando Eropa AS, Jenderal Angkatan Udara Tod D. Wolters, mengambil keputusan yang lebih keras, dengan menyatakan bahwa dalam hal memproyeksikan kekuatan Amerika di luar negeri, semua yang dilakukan AS adalah menghasilkan perdamaian.
"Kami bersaing untuk menang dan jika pencegahan gagal, kami siap untuk menanggapi agresi, terutama melalui NATO," ucapnya.
"Rusia tetap menjadi ancaman eksistensial yang bertahan lama bagi Amerika Serikat dan sekutu Eropa kami," menurut panglima militer AS itu.
(ian)