Pria AS yang Hajar dan Menginjak-injak Kepala Wanita Asia 65 Tahun Ditangkap
loading...
A
A
A
NEW YORK CITY - Polisi New York City, Amerika Serikat (AS), telah menangkap seorang pria kulit hitam pelaku serangan brutal terhadap seorang wanita Asia-Amerika berusia 65 tahun di luar sebuah gedung apartemen Manhattan. Dalam rekaman CCTV terlihat pelaku menghajar korban hingga jatuh ke tanah dan kemudian menginjak kepala korban berkali-kali.
Brandon Elliot, 38, menghadapi tuduhan kejahatan penyerangan dan percobaan penyerangan sebagai kejahatan rasial. Departemen Kepolisian New York (NYPD) mengatakan dia ditangkap polisi pada hari Rabu waktu setempat.
Elliot ternyata pernah dipenjara sebelumnya. Dia dibebaskan dari penjara pada November 2019 dengan status pembebasan bersyarat seumur hidup, setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan Ibu kandungnya.
Serangan Elliot terhadap wanita Asia-Amerika yang terekam CCTV pada hari Senin lalu jelas menunjukkan bahwa pelaku yang bertubuh besar dan kekar menendang dada wanita tua itu tanpa alasan yang jelas hingga jatuh ke tanah. Pelaku lantas menendang dan menginjak kepala korban setidaknya tiga kali sambil berteriak;"F**k you! Tempatmu bukan di sini!".
Video tersebut mendapat perhatian publik secara luas, termasuk 9,5 juta penayangan di Twitter. Ironisnya, beberapa saksi mata yang terekam CCTV hanya menonton dan tidak menghentikan serangan bermotif rasial itu. Bahkan, pelaku dengan leluasa pergi dari lokasi kejadian.
Setelah pelaku pergi, seorang penjaga keamanan justru menutup pintu yang terbuka di gedung apartemen dekat korban yang tersungkur tak berdaya. Korban akhirnya dibawa ke rumah sakit dengan luka serius.
Reaksi publik begitu marah, sehingga Organisasi Brodsky, yang mengelola gedung apartemen, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa karyawan yang menyaksikan serangan itu telah diskors sambil menunggu penyelidikan.
Wali Kota setempat Bill de Blasio, seperti dilansir NBC News, Kamis (1/4/2021), mengecam kegagalan warga untuk membantu korban, dengan mengatakan, "Kita tidak bisa hanya berdiri dan menonton tindakan keji terjadi."
Serangan brutal lainnya yang terekam dalam video pada hari Senin dialami seorang pria keturunan Asia. Dia dipukul di kepala setidaknya 30 kali dan tersedak hingga pingsan di sebuah gerbong kereta bawah tanah yang penuh dengan penumpang.
Brandon Elliot, 38, menghadapi tuduhan kejahatan penyerangan dan percobaan penyerangan sebagai kejahatan rasial. Departemen Kepolisian New York (NYPD) mengatakan dia ditangkap polisi pada hari Rabu waktu setempat.
Elliot ternyata pernah dipenjara sebelumnya. Dia dibebaskan dari penjara pada November 2019 dengan status pembebasan bersyarat seumur hidup, setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan Ibu kandungnya.
Serangan Elliot terhadap wanita Asia-Amerika yang terekam CCTV pada hari Senin lalu jelas menunjukkan bahwa pelaku yang bertubuh besar dan kekar menendang dada wanita tua itu tanpa alasan yang jelas hingga jatuh ke tanah. Pelaku lantas menendang dan menginjak kepala korban setidaknya tiga kali sambil berteriak;"F**k you! Tempatmu bukan di sini!".
Video tersebut mendapat perhatian publik secara luas, termasuk 9,5 juta penayangan di Twitter. Ironisnya, beberapa saksi mata yang terekam CCTV hanya menonton dan tidak menghentikan serangan bermotif rasial itu. Bahkan, pelaku dengan leluasa pergi dari lokasi kejadian.
Setelah pelaku pergi, seorang penjaga keamanan justru menutup pintu yang terbuka di gedung apartemen dekat korban yang tersungkur tak berdaya. Korban akhirnya dibawa ke rumah sakit dengan luka serius.
Reaksi publik begitu marah, sehingga Organisasi Brodsky, yang mengelola gedung apartemen, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa karyawan yang menyaksikan serangan itu telah diskors sambil menunggu penyelidikan.
Wali Kota setempat Bill de Blasio, seperti dilansir NBC News, Kamis (1/4/2021), mengecam kegagalan warga untuk membantu korban, dengan mengatakan, "Kita tidak bisa hanya berdiri dan menonton tindakan keji terjadi."
Serangan brutal lainnya yang terekam dalam video pada hari Senin dialami seorang pria keturunan Asia. Dia dipukul di kepala setidaknya 30 kali dan tersedak hingga pingsan di sebuah gerbong kereta bawah tanah yang penuh dengan penumpang.
(min)