Eropa Wilayah Pertama yang Lampaui 1 Juta Kematian Akibat COVID-19
loading...
A
A
A
Jumlah infeksi di Eropa mulai meningkat, dengan Prancis baru-baru ini mengalami lonjakan kasus terbesar dalam satu hari sejak November. Wilayah tersebut saat ini melaporkan satu juta kasus baru setiap enam hari.
Ketika Jerman berencana untuk mencabut penguncian dan menghidupkan kembali ekonominya, seorang ahli untuk penyakit menular di Robert Koch Institute mengatakan pada hari Selasa bahwa jumlah infeksi meningkat secara eksponensial, dengan negara tersebut memasuki gelombang ketiga pandemi.
Negara-negara di Eropa Timur, termasuk Rusia, tetap terkena dampak terparah berdasarkan jumlah kasus dan kematian.
Rusia memiliki jumlah total infeksi COVID tertinggi, dengan lebih dari 4,4 juta atau hampir 12% dari semua kasus di wilayah tersebut. Negara ini memiliki salah satu tingkat kematian akibat COVID-19 tertinggi per kapita di dunia, dengan sekitar 153 kematian per 100.0000 penduduk. Jumlah ini berada di belakang Amerika Serikat dengan 164 kematian untuk setiap 100.000 orang.
Sementara jumlah kematian resmi di Rusia mencapai 94.267, setidaknya 221.534 orang tewas karena penyakit itu, menurut perhitungan Reuters yang mencakup kematian yang dilaporkan oleh badan statistik Rosstat negara itu.
Italia menjadi negara ketiga di Eropa yang melebihi lebih dari 100.000 kematian minggu lalu. Perdana Menteri Mario Draghi memperingatkan bahwa situasinya akan memburuk lagi dengan lonjakan jumlah pasien di rumah sakit.
Karena UE berupaya memenuhi target musim panasnya untuk menginokulasi 70% orang dewasa, setidaknya 13 negara di blok tersebut telah menangguhkan atau menunda penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca setelah adanya laporan pembekuan darah pada orang yang telah menerima suntikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau pemerintah untuk tidak menangguhkan kampanye vaksinasi, sementara Badan Obat Eropa (EMA) mengatakan bahwa jumlah kejadian tromboemboli pada orang yang divaksinasi tidak lebih tinggi dari jumlah yang terlihat pada populasi umum.
Ketika Jerman berencana untuk mencabut penguncian dan menghidupkan kembali ekonominya, seorang ahli untuk penyakit menular di Robert Koch Institute mengatakan pada hari Selasa bahwa jumlah infeksi meningkat secara eksponensial, dengan negara tersebut memasuki gelombang ketiga pandemi.
Negara-negara di Eropa Timur, termasuk Rusia, tetap terkena dampak terparah berdasarkan jumlah kasus dan kematian.
Rusia memiliki jumlah total infeksi COVID tertinggi, dengan lebih dari 4,4 juta atau hampir 12% dari semua kasus di wilayah tersebut. Negara ini memiliki salah satu tingkat kematian akibat COVID-19 tertinggi per kapita di dunia, dengan sekitar 153 kematian per 100.0000 penduduk. Jumlah ini berada di belakang Amerika Serikat dengan 164 kematian untuk setiap 100.000 orang.
Sementara jumlah kematian resmi di Rusia mencapai 94.267, setidaknya 221.534 orang tewas karena penyakit itu, menurut perhitungan Reuters yang mencakup kematian yang dilaporkan oleh badan statistik Rosstat negara itu.
Italia menjadi negara ketiga di Eropa yang melebihi lebih dari 100.000 kematian minggu lalu. Perdana Menteri Mario Draghi memperingatkan bahwa situasinya akan memburuk lagi dengan lonjakan jumlah pasien di rumah sakit.
Karena UE berupaya memenuhi target musim panasnya untuk menginokulasi 70% orang dewasa, setidaknya 13 negara di blok tersebut telah menangguhkan atau menunda penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca setelah adanya laporan pembekuan darah pada orang yang telah menerima suntikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau pemerintah untuk tidak menangguhkan kampanye vaksinasi, sementara Badan Obat Eropa (EMA) mengatakan bahwa jumlah kejadian tromboemboli pada orang yang divaksinasi tidak lebih tinggi dari jumlah yang terlihat pada populasi umum.
Baca Juga