Wanita Inggris Tewas Dibunuh Polisi Picu Kemarahan Warga London

Minggu, 14 Maret 2021 - 07:57 WIB
loading...
Wanita Inggris Tewas Dibunuh Polisi Picu Kemarahan Warga London
Polisi di London terlibat bentrok dengan pelayat dan pengunjuk rasa yang memperingati pembunuhan Sarah Everard. Foto/Reuters
A A A
LONDON - Polisi di London terlibat bentrok dengan pelayat dan pengunjuk rasa pada hari Sabtu setelah lebih dari seribu orang berkumpul untuk memperingati pembunuhan seorang wanita berusia 33 tahun. Bentrokan terjadi beberapa jam setelah petugas polisi yang dituduh melakukan pembunuhan itu muncul di pengadilan.

Hilangnya Sarah Everard saat dia berjalan pulang pada malam tanggal 3 Maret telah menyebabkan gelombang laporan dari para wanita tentang bahaya berjalan sendirian di malam hari, dan kekecewaan atas kegagalan polisi dan masyarakat luas untuk menangani hal ini.

Pada Sabtu pagi, sebuah tugu peringatan dadakan dengan bunga dan lilin bermunculan di sekitar panggung di Clapham Common di barat daya London, dekat tempat Everard terakhir terlihat hidup.



Kate, Duchess of Cambridge dari Inggris, termasuk di antara mereka yang memberikan penghormatan. Seorang pejabat istana mengatakan Kate ingat bagaimana rasanya berjalan-jalan di London pada malam sebelum dia menikah.

Pada Sabtu malam, sekitar seribu orang - kebanyakan wanita - berkumpul di lokasi tersebut untuk memberi penghormatan dan memprotes atas kurangnya keamanan yang mereka rasakan saat keluar sendirian. Beberapa meneriakkan "malu padamu" pada polisi yang hadir.

Kelompok-kelompok kampanye ingin mengadakan aksi formal, tetapi Kepolisian Metropolitan London mengatakan orang-orang tidak boleh berkumpul karena pembatasan virus Corona. Kepala pasukan, Cressida Dick, mengatakan tindakan berjaga apapun akan melanggar hukum dan tidak aman.



Saat ketegangan meningkat, saksi mata melihat polisi menyeret beberapa wanita menjauh dari aksi di Clapham Common.

Polisi tidak segera dapat mengatakan berapa banyak orang yang telah mereka tangkap.

Walikota London Sadiq Khan - yang bertanggung jawab atas kepolisian di kota itu - mengatakan respons petugas kadang-kadang tidak sesuai atau tidak proporsional dan menambahkan bahwa ia sedang mencari penjelasan mendesak dari pihak kepolisian.

Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer menyebut adegan itu "sangat mengganggu" dan menteri dalam negeri Inggris yang Konservatif, Priti Patel, mengatakan dia juga menginginkan jawaban dari polisi tentang gambar yang "menjengkelkan".



Sebelumnya pada hari Sabtu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia dan mitranya Carrie Symonds akan menyalakan lilin untuk mengenang Everard.

"Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk memastikan jalan-jalan aman dan memastikan perempuan dan anak perempuan tidak menghadapi pelecehan atau pelecehan," katanya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/3/2021).

Muncul di Pengadilan Westminster Magistrates London pada Sabtu pagi, petugas polisi berusia 48 tahun Wayne Couzens, mengenakan pakaian olahraga abu-abu, berbicara hanya untuk mengkonfirmasi identitasnya.

Pengacara Couzens tidak mengajukan pembelaan atas tuduhan penculikan dan pembunuhan menjelang sidang pengadilan yang lebih lengkap yang dijadwalkan pada Selasa. Puluhan orang tetap ditahan.



Polisi menemukan tubuh Everard pada Rabu di hutan sekitar 80 km tenggara London. Pengadilan mendengar bahwa tubuhnya ditemukan di dalam tas sampah seorang tukang, dan diidentifikasi menggunakan catatan gigi.

Couzens bergabung dengan Polisi Metropolitan pada tahun 2018 dan menjaga kedutaan asing sebelum penangkapannya.

Pengawas polisi Inggris telah meluncurkan penyelidikan atas penanganan kasus tersebut oleh Kepolisian Metropolitan.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)