Inggris Batal Beli 90 Jet Tempur Siluman F-35, Ini Alasannya

Jum'at, 12 Maret 2021 - 00:04 WIB
loading...
Inggris Batal Beli 90 Jet Tempur Siluman F-35, Ini Alasannya
Pesawat jet tempur siluman F-35 Lightning II Lockheed Martin. Foto/UK Defence Journal
A A A
LONDON - Pemerintah Inggris dilaporkan akan membatalkan pembelian sekitar 90 unit pesawat jet tempur siluman F-35B Lightning II dari Lockheed Martin Amerika Serikat (AS). Alasannya, negara itu sedang menghemat uang untuk proyek jet tempurnya yang diberi nama Tempest.

Pembatalan pembelian pesaawat tempur generasi kelima itu dilaporkan The Sunday Times yang dilansir UK Defence Journal, Kamis (11/3/2021). Menurut laporan tersebut, Inggris kemungkinan hanya akan membeli 48 unit jet tempur F-35B, jauh lebih sedikit dari total 138 unit yang rencananya akan dibeli.



Jet tempur Tempest yang sedang dibangun Inggris diklaim akan menjadi pesawat tempur generasi keenam.

“Pesanan untuk sekitar 90 jet tempur F-35 Lightning II akan dibatalkan demi pesawat tempur Tempest, yang dibangun di Lancashire, sementara 24 jet tempur Typhoon yang lebih tua akan dipensiunkan lebih awal. Seluruh armada pesawat akan dihentikan layanannya karena drone semakin umum,” bunyi laporan tersebut.

Pesanan F-35B yang dilaporkan media itu tidak sepenuhnya tidak terduga. “Banyak hal berubah dalam program jangka panjang ini. Kemampuan yang berbeda datang yang membuat hal-hal yang belum Anda beli mungkin menjadi usang atau mungkin Anda membutuhkan lebih sedikit dari mereka atau ancaman berubah,” kata Sekretaris Permanen Kementerian Pertahanan Inggris Sir Stephen Lovegrove saat berbicara dengan Public Accounts Committee.

Rincian akhir dari ini akan diungkapkan pada 16 Maret mendatang dalam dokumen “Integrated Review” atau “Tinjauan Terpadu”.

Judul dokumen itu secara lengkap adalah “Integrated Review of Security, Defence, Development and Foreign Policy”, yang secara efektifdisebut sebagai tinjauan pertahanan.

Kementerian Pertahanan Inggris telah membuat pengumuman perihal “Tinjauan Terpadu”.

“Jenderal Sir Nick Carter [Kepala Staf Pertahanan] telah menjadi sentral dalam menetapkan visi angkatan bersenjata kita di masa depan. Perdana Menteri telah meminta Jenderal Carter untuk tetap di posnya untuk memastikan kontinuitas dan stabilitas sementara kesimpulan ‘Tinjauan Terpadu’ dilaksanakan menyusul penyelesaian £ 24,1 miliar untuk pertahanan yang diumumkan tahun lalu,” bunyi pengumuman kementerian tersebut.



Tinjauan Terpadu akan diterbitkan pada 16 Maret dan Makalah Komando Pertahanan akan diterbitkan pada 22 Maret. Pemilihan penerus Jenderal Carter sebagai Kepala Staf Pertahanan akan dimulai pada musim gugur.

Ulasan tersebut sebelumnya dijelaskan oleh Perdana Menteri Boris Johnson sebagai ulasan terbesar dari jenisnya sejak Perang Dingin dan akan diterbitkan akhir bulan ini.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)