Koalisi Saudi Hancurkan Sistem Pertahanan Rudal Houthi, Operatornya Terbunuh
loading...
A
A
A
RIYADH - Serangan Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi berhasil menghancurkan sistem pertahanan rudal Houthi di Marib, Yaman, pada hari Jumat. Warga asing yang jadi operator sistem pertahanan udara itu ikut terbunuh.
"Kami mendukung operasi yang dilakukan oleh tentara dan suku Yaman di Marib untuk memajukan dan melindungi warga sipil," kata Koalisi Arab, seperti dikutip dari Al-Ekhbariya, Sabtu (13/3/2021).
Sebelumnya, Utusan Khusus AS untuk Yaman Tim Lenderking mengatakan milisi Houthi yang didukung Iran itu memprioritaskan kampanye militer untuk mengambil alih Marib. ”Ketimbang menangguhkan perang dan memindahkan bantuan kepada orang-orang Yaman,” ujarnya.
Dia mendesak Houthi untuk menanggapi rencana yang baik untuk gencatan senjata nasional di Yaman yang telah diajukan kepada mereka.
Pada hari yang sama, pertempuran sengit antara tentara Yaman dan milisi Houthi pecah di Hodeidah. “Tentara Yaman telah membuat kemajuan besar di daerah itu dan di benteng terakhir mereka di utara Marib dalam beberapa hari terakhir,” kata sumber militer Yaman kepadaAl Arabiya.
Houthi saat ini mengendalikan Hodeidah dan sering menggunakan kota itu sebagai titik peluncuran untuk operasi dan serangan.
“Sampai tentara Yaman menguasai Hodeidah, senjata akan terus diselundupkan ke Houthi,” lanjut sumber tersebut.
Iran dituduh mendukung Houthi dalam perang melawan pemerintah Yaman. Iran juga dituduh memasok kelompok itu dengan senjata, seperti drone dan rudal yang sering digunakan untuk menargetkan wilayah Arab Saudi.
“Pertempuran meningkat dalam beberapa hari terakhir karena Houthi menghadapi kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya," imbuh sumber yang tidak disebutkan namanya itu kepada Al Arabiya.
"Kami mendukung operasi yang dilakukan oleh tentara dan suku Yaman di Marib untuk memajukan dan melindungi warga sipil," kata Koalisi Arab, seperti dikutip dari Al-Ekhbariya, Sabtu (13/3/2021).
Sebelumnya, Utusan Khusus AS untuk Yaman Tim Lenderking mengatakan milisi Houthi yang didukung Iran itu memprioritaskan kampanye militer untuk mengambil alih Marib. ”Ketimbang menangguhkan perang dan memindahkan bantuan kepada orang-orang Yaman,” ujarnya.
Dia mendesak Houthi untuk menanggapi rencana yang baik untuk gencatan senjata nasional di Yaman yang telah diajukan kepada mereka.
Pada hari yang sama, pertempuran sengit antara tentara Yaman dan milisi Houthi pecah di Hodeidah. “Tentara Yaman telah membuat kemajuan besar di daerah itu dan di benteng terakhir mereka di utara Marib dalam beberapa hari terakhir,” kata sumber militer Yaman kepadaAl Arabiya.
Houthi saat ini mengendalikan Hodeidah dan sering menggunakan kota itu sebagai titik peluncuran untuk operasi dan serangan.
“Sampai tentara Yaman menguasai Hodeidah, senjata akan terus diselundupkan ke Houthi,” lanjut sumber tersebut.
Iran dituduh mendukung Houthi dalam perang melawan pemerintah Yaman. Iran juga dituduh memasok kelompok itu dengan senjata, seperti drone dan rudal yang sering digunakan untuk menargetkan wilayah Arab Saudi.
“Pertempuran meningkat dalam beberapa hari terakhir karena Houthi menghadapi kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya," imbuh sumber yang tidak disebutkan namanya itu kepada Al Arabiya.
(min)