Fasilitas Minyak Arab Saudi Dihujani Rudal dan Drone, AS Marah

Selasa, 09 Maret 2021 - 08:01 WIB
loading...
A A A


Juru bicara Pentagon John Kirby juga mengecam serangan Houthi. "Serangan ini tidak dapat diterima dan berbahaya, mereka membahayakan nyawa warga sipil termasuk warga AS," kata Kirby.

"Kami tetap sangat prihatin dengan frekuensi serangan Houthi di Arab Saudi. Serangan seperti ini bukanlah tindakan kelompok yang serius tentang perdamaian. Kami terus mempertahankan tidak ada solusi militer untuk mengakhiri konflik di Yaman. Kami ingin Houthi untuk menunjukkan kesediaan mereka untuk terlibat dalam proses politik, berhenti menyerang, mulai bernegosiasi,” imbuh Kirby.

Yaman, salah satu negara termiskin di dunia Arab, telah dilanda konflik kekerasan antara pemerintah di pengasingan yang dipimpin oleh Presiden Abd Rabo Mansour Hadi dan gerakan bersenjata Houthi, yang didukung oleh unit militer yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, sejak 2014.

Konflik meningkat ketika Koalisi Arab pimpinan Saudi yang didukung AS mulai melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap faksi Houthi pada tahun 2015.

Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden merevisi penetapan Houthi sebagai kelompok teroris oleh pemerintahan sebelumnya. Biden juga mengumumkan pada Februari bahwa AS akan menghentikan beberapa penjualan senjata ke Koalisi Arab pimpinan Saudi.

"Perang ini harus diakhiri," kata Biden pada saat itu, yang menyebut perang itu sebagai "bencana kemanusiaan dan strategis."
(min)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)