Terima 1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca, Menlu RI: Ini Hasil dari Kerjasama Multilateral
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia , Retno Marsudi mengatakan, tibanya satu juta dosis vaksin AstraZeneca adalah hasil dari kerjasama multilateral. Indonesia menerima 1.113.600 dosis AstraZeneca dari skema COVAX.
Berbicara saat acara kedatangan vaksin itu, di Bandara Soekarno-Hatta, Retno menuturkan sejak akhir tahun lalu, Indonesia terus memperjuangkan akses vaksin multilateral. Selain berupaya untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri, jelasnya, dukungan Indonesia mengenai prinsip kesetaraan akses vaksin bagi semua negara juga terus dijalankan.
"Prinsip ini harus terus disuarakan. Prinsip ini terus kita dukung, antara lain melalui posisi saya sebagai salah satuco-chairsdari COVAX AMC Engagement Group," ucapnya pada Senin (8/3/2021).
ForumEngagement Groupmerupakan forum yang mempertemukan semua pihak agar kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua dapat dijalankan.
"Upaya multilateral ini mulai membuahkan hasil. Mulai akhir Februari, pengiriman pertama vaksin multilateral telah mulai dilakukan," ujarnya.
"Dan pada hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600, vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," sambungnya.
Dia menuturkan, vaksin yang tiba hari ini adalah bagian awal daribatchpertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral dimana di dalambatchpertama Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin jadi.
"Pengirimanbatchpertama akan dilakukan hingga Mei 2021 dan Insya Allah menurut rencana akan diikutibatch-batchselanjutnya," ungkapnya.
Menurutnya, ketibaan vaksin dari jalur multilateral ini tidak terlepas dari kerja sama antara Kementerian dan lembaga terkait di Indonesia dan juga kerja sama dengan berbagai pihak internasional, negara donor, GAVI, WHO, UNICEF, CEPI dan lain-lain.
Diplomat senior Indonesia itu menambahkan, diplomasi vaksin akan terus diperkuat. "Diplomasi juga akan terus diperkokoh untuk membantu upaya pemerintah membangun resiliensi kesehatan dan pemulihan ekonomi.," tukasnya.
Berbicara saat acara kedatangan vaksin itu, di Bandara Soekarno-Hatta, Retno menuturkan sejak akhir tahun lalu, Indonesia terus memperjuangkan akses vaksin multilateral. Selain berupaya untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri, jelasnya, dukungan Indonesia mengenai prinsip kesetaraan akses vaksin bagi semua negara juga terus dijalankan.
"Prinsip ini harus terus disuarakan. Prinsip ini terus kita dukung, antara lain melalui posisi saya sebagai salah satuco-chairsdari COVAX AMC Engagement Group," ucapnya pada Senin (8/3/2021).
ForumEngagement Groupmerupakan forum yang mempertemukan semua pihak agar kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua dapat dijalankan.
"Upaya multilateral ini mulai membuahkan hasil. Mulai akhir Februari, pengiriman pertama vaksin multilateral telah mulai dilakukan," ujarnya.
"Dan pada hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600, vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," sambungnya.
Dia menuturkan, vaksin yang tiba hari ini adalah bagian awal daribatchpertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral dimana di dalambatchpertama Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin jadi.
"Pengirimanbatchpertama akan dilakukan hingga Mei 2021 dan Insya Allah menurut rencana akan diikutibatch-batchselanjutnya," ungkapnya.
Menurutnya, ketibaan vaksin dari jalur multilateral ini tidak terlepas dari kerja sama antara Kementerian dan lembaga terkait di Indonesia dan juga kerja sama dengan berbagai pihak internasional, negara donor, GAVI, WHO, UNICEF, CEPI dan lain-lain.
Diplomat senior Indonesia itu menambahkan, diplomasi vaksin akan terus diperkuat. "Diplomasi juga akan terus diperkokoh untuk membantu upaya pemerintah membangun resiliensi kesehatan dan pemulihan ekonomi.," tukasnya.
(esn)