Ditembak Mati, Demonstran Cantik Myanmar Sumbangkan Organ Tubuhnya
loading...
A
A
A
Akhir tahun lalu, dia dan Ayahnya mengambil foto jari mereka yang ternoda tinta setelah memberikan suara pada pemilu demokratis kedua Myanmar, yang kemudian dimenangkan oleh partainya Suu Kyi; Liga Nasional untuk Demokrasi, dengan telak.
"Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya telah menjalankan tanggung jawab saya sebagai warga negara ... satu suara dari hati," tulis Kyal Sin di Facebook, mem-posting foto dirinya sedang mencium jari bertinta.
Pada Kamis pagi, para pelayat menyanyikan lagu revolusioner populer "Kami Tidak Akan Melupakan Sampai Akhir Dunia" saat mereka melewati peti matinya dengan membawa karangan bunga.
Sebuah truk yang dipenuhi bunga dengan poster "pahlawan" di bagian depan muncul dalam prosesi pemakamannya, diikuti dengan mobil jenazah warna hitam dan emas.
Curahan duka bermunculan secara online dengan banyak yang menyebutnya sebagai martir.
"Hati saya sangat sakit," tulis salah satu temannya di Facebook.
"Beristirahatlah dengan tenang temanku," tulis temannya yang lain. "Kami akan berjuang untuk revolusi ini sampai akhir.”
"Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya telah menjalankan tanggung jawab saya sebagai warga negara ... satu suara dari hati," tulis Kyal Sin di Facebook, mem-posting foto dirinya sedang mencium jari bertinta.
Pada Kamis pagi, para pelayat menyanyikan lagu revolusioner populer "Kami Tidak Akan Melupakan Sampai Akhir Dunia" saat mereka melewati peti matinya dengan membawa karangan bunga.
Sebuah truk yang dipenuhi bunga dengan poster "pahlawan" di bagian depan muncul dalam prosesi pemakamannya, diikuti dengan mobil jenazah warna hitam dan emas.
Curahan duka bermunculan secara online dengan banyak yang menyebutnya sebagai martir.
"Hati saya sangat sakit," tulis salah satu temannya di Facebook.
"Beristirahatlah dengan tenang temanku," tulis temannya yang lain. "Kami akan berjuang untuk revolusi ini sampai akhir.”
(min)