Terlilit Skandal Pelecehan Seks, Gubernur New York Ogah Mundur

Kamis, 04 Maret 2021 - 10:44 WIB
loading...
A A A
"Saya memahami bahwa kepekaan telah berubah dan perilaku telah berubah dan saya mengerti, dan saya akan belajar darinya," tutur dia.

Tiga perempuan, termasuk dua mantan ajudannya, baru-baru ini melapor bahwa Cuomo telah melecehkan mereka secara seksual atau membuat pernyataan yang tidak pantas.

Lindsey Boylan pertama kali muncul pada Desember dengan mengatakan rayuan yang tidak diinginkan termasuk ciuman yang tidak diinginkan di bibir dilakukan Cuomo di kantornya di New York City. Tuduhan itu dibantah Cuomo.

Boylan, calon presiden wilayah Manhattan, menolak permintaan maaf gubernur dalam pesan Twitter pada Rabu. "Bagaimana warga New York bisa mempercayai Anda @NYGovCuomo untuk memimpin negara bagian kami jika Anda ‘tidak tahu’ ketika Anda bersikap tidak pantas dengan staf Anda sendiri?" tweet dia.

Investigasi Dimulai

Wanita kedua yang merinci kejadian yang dialaminya adalah Charlotte Bennett, mantan asisten eksekutif dan penasihat kebijakan kesehatan yang mengatakan kepada New York Times pada Februari bahwa Cuomo menghujani dia dengan berbagai pertanyaan tentang kehidupan romantisnya tahun lalu dalam apa yang dia pandang sebagai upaya untuk berhubungan seks dengannya.

Seorang wanita ketiga juga telah maju, memberi tahu New York Times bahwa Cuomo mendekati dan melakukan kontak fisik yang tidak diinginkan setelah bertemu dengannya di acara pernikahan pada 2019.

Menanggapi Bennett, Cuomo merilis pernyataan pada Minggu yang mengatakan bahwa dia kadang-kadang menggoda rekan kerja dan menyesal jika dia membuat orang tidak nyaman, dan kantornya memberikan rujukan yang diwajibkan oleh undang-undang negara bagian untuk Jaksa Agung New York Letitia James untuk menyelidiki keluhan tersebut.

Debra Katz, pengacara yang mewakili Christine Blasey Ford ketika dia menuduh Hakim Agung Brett Kavanaugh melakukan pelecehan seksual terhadapnya, sekarang mewakili Bennett.

Dalam pernyataan pada Rabu, Katz mengatakan permintaan maaf Cuomo "penuh dengan kebohongan."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1117 seconds (0.1#10.140)