Pentagon Khawatirkan Kemungkinan Korea Utara Proses Ulang Nuklir

Rabu, 03 Maret 2021 - 07:49 WIB
loading...
Pentagon Khawatirkan...
Gedung Pentagon terlihat di Virginia, Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pentagon menyatakan kekhawatirannya tentang laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menunjukkan kemungkinan pemrosesan ulang bahan bakar nuklir untuk bom oleh Korea Utara (Korut).

Pentagon menganggap kegiatan semacam itu dapat meningkatkan ketegangan dengan Pyongyang.

Kepala Intelijen untuk Komando Indo-Pasifik AS Laksamana Muda Michael Studeman mengatakan aktivitas Korea Utara yang disorot pekan ini oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat dimaksudkan untuk mendapatkan perhatian pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan sebagai alat tawar-menawar untuk menekan terkait keringanan sanksi.



Pemerintah AS saat ini sedang meninjau kebijakan AS dan Korea Utara.

Lihat infografis: Bukan F-35, Jet Tempur NGAD Disiapkan untuk Kalahkan China

“Kami mengawasi ini. Dan sangat memperhatikan ke mana Korea Utara ingin pergi,” ujar Studeman dalam acara virtual tentang teknologi dan keamanan.

Dalam pernyataan kepada Dewan Gubernur IAEA pada Senin, Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi merujuk pada aktivitas di fasilitas nuklir Yongbyong dan Kangson Korea Utara.

Dia mengatakan, baru-baru ini ada indikasi beroperasinya pembangkit listrik tenaga uap yang melayani laboratorium radiokimia.

Korea Utara telah menggunakan laboratorium radiokimia di Yongbyon untuk memproses kembali plutonium dari reaktor di sana untuk dijadikan bom nuklir.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Geger! Pria Ini Cekik...
Geger! Pria Ini Cekik 5 Orang Anggota Keluarga hingga Tewas akibat Tekanan Ekonomi
Rekomendasi
Bitcoin Stabil di Tengah...
Bitcoin Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik dan Optimisme Kebijakan AS
KPK Kembali Periksa...
KPK Kembali Periksa Anggota DPR Satori terkait Kasus Dana CSR BI
Holding Ultra Mikro...
Holding Ultra Mikro BRI Berdayakan 14,4 Juta Wanita Pengusaha
Berita Terkini
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
23 menit yang lalu
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
1 jam yang lalu
White Paper Baru China...
White Paper Baru China Hindari Kata Tibet, Diganti dengan Xizang
2 jam yang lalu
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
2 jam yang lalu
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
3 jam yang lalu
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
4 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved