IAEA Khawatir Iran Mungkin Punya Bahan Nuklir di Lokasi Rahasia

Selasa, 02 Maret 2021 - 15:45 WIB
loading...
IAEA Khawatir Iran Mungkin...
Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi. Foto/REUTERS
A A A
WINA - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sangat khawatir Iran mungkin memiliki bahan nuklir yang tidak diumumkan di lokasi yang dirahasiakan.

Kekhawatiran itu diungkapkan seiring tindakan Iran yang semakin berani melanggar kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia.

"Kehadiran beberapa partikel uranium yang berasal dari antropogenik, termasuk partikel yang diubah secara isotop, di lokasi yang tidak diumumkan Iran, merupakan indikasi yang jelas bahwa bahan nuklir dan atau peralatan yang terkontaminasi bahan nuklir telah ada di lokasi ini," ungkap Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi dalam pernyataan pembukaannya kepada Dewan Gubernur IAEA, saat merilis laporan tentang verifikasi dan pemantauan kegiatan nuklir Iran.



"Setelah 18 bulan, Iran belum memberikan penjelasan yang diperlukan, lengkap dan secara teknis dapat dipercaya untuk keberadaan partikel-partikel ini,” ujar dia.



Dia menambahkan, “Dengan tidak adanya penjelasan yang dapat dipercaya secara teknis dari Iran, IAEA sangat khawatir bahan nuklir yang tidak dideklarasikan mungkin ada di lokasi yang tidak diumumkan ini dan bahan nuklir tersebut tetap tidak dilaporkan Iran dalam Perjanjian Pengamanan."



Grossi mengatakan Iran belum menjawab pertanyaan IAEA tentang keberadaan bahan nuklir semacam itu di tiga lokasi berbeda.

Dia menjelaskan kekhawatiran itu dalam perjalanannya ke Teheran bulan lalu.

"Saya menyatakan kesiapan saya untuk melibatkan Iran dalam upaya proaktif dan fokus memecahkan kebuntuan, dan untuk mengklarifikasi serta menyelesaikan masalah ini tanpa penundaan lebih lanjut," tutur dia.

Pada 15 Februari, Iran mengatakan kepada IAEA bahwa mereka akan berhenti menerapkan langkah-langkah transparansi sukarela seperti yang digambarkan dalam kesepakatan nuklir (JCPOA), termasuk ketentuan dari Protokol Tambahan dan kode Modifikasi 3.1 dari pengaturan tambahan untuk Perjanjian Pengamanan Iran.

Dia mengatakan Iran tidak dapat secara sepihak mengubah Pengaturan Tambahan yang disepakati sesuai Pasal 39 Perjanjian Pengamanan dan diharuskan melanjutkan penerapan Kode 3.1 yang dimodifikasi dari Pengaturan Tambahan untuk Perjanjian itu.

"Tidak melakukannya, akan menjadi tidak konsisten dengan kewajiban Iran dalam Pengaturan Tambahan untuk Perjanjian Pengamanan," ujar dia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3128 seconds (0.1#10.140)