Liga Arab Tegaskan Dukung Posisi Saudi Soal Laporan Pembunuhan Khashoggi

Minggu, 28 Februari 2021 - 17:09 WIB
loading...
Liga Arab Tegaskan Dukung...
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit menyatakan dukungan pada posisi Arab Saudi terkait kasus Jamal Khashoggi. Foto/REUTERS
A A A
KAIRO - Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit menyatakan dukungan pada posisi Arab Saudi terkait kasus Jamal Khashoggi. Dukungan ini datang setelah Amerika Serikat (AS) menyebut Putra Mahkota Arab Saudi "merestui" penangkapan atau pembunuhan kolumnis Washington Post itu.

"Gheit telah menyatakan dukungannya untuk pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi yang membantah kesimpulan laporan intelijen AS," kata Sekretariat Liga Arab dalam sebuah pernyataan.

"Dia menekankan bahwa yang laporan itu bukanlah badan peradilan atau internasional dan bahwa masalah HAM tidak boleh dipolitisasi," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (28/2/2021). Pada hari Jumat, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) AS membuka klasifikasi laporan yang mengatakan bahwa Mohammad bin Salman (MBS) telah menyetujui operasi untuk membunuh atau menangkap Khashoggi.

Laporan yang dibuka oleh Presiden Joe Biden menuduh bahwa MBStelah menyetujui operasi 2018 yang menyebabkan pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Restui Pembunuhan Khashoggi, Biden: Memalukan!

Di hari yang sama, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap mantan pejabat senior intelijen Saudi, Ahmed al-Asiri dan Pasukan Intervensi Cepat.

Saudi kemudian memberikan respon keras, dengan mengatakan sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah dan tidak dapat diterima yang dibuat oleh AS tersebut.

"Laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat. Kementerian menegaskan kembali apa yang sebelumnya diumumkan oleh otoritas terkait di Kerajaan, bahwa ini adalah kejahatan yang menjijikkan dan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

"Kejahatan ini dilakukan oleh sekelompok individu yang telah melanggar semua peraturan dan otoritas terkait dari lembaga tempat mereka bekerja,”tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1702 seconds (0.1#10.140)