Kapal Selam AS Diklaim Siap Tenggelamkan Kapal Perang Rusia di Suriah
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kapal selam Amerika Serikat (AS), USS John Warner, dilaporkan bersiap untuk menenggelamkan kapal perang Rusia jika merespons serangan udara di Suriah pada April 2018. Demikian laporan kantor berita Fox News.
Menurut Fox News, USS John Warner meluncurkan enam rudal Tomahawk dari Laut Mediterania ke Suriah. Serangan itu menandai debut tempur kapal selam kelas Virginia itu.
"USS John Warner terjun dan bersiap untuk menenggelamkan kapal perang Rusia mana pun jika mereka mengambil tindakan terhadap kapal Angkatan Laut AS di daerah tersebut termasuk yang bertindak sebagai umpan dan tidak meluncurkan rudal ke Suriah," seperti dikutip dari Fox News, Minggu (28/2/2021).
Laporan tersebut adalah bagian dari artikel yang diturunkan Fox News saat membandingkan serangan udara yang dilakukan oleh Presiden Joe Biden dengan pendahulunya Donald Trump. Serangan yang diluncurkan oleh AS atas perintah Biden pada Kamis lalu menyasar fasilitas yang digunakan oleh milisi yang didukung Iran di Suriah timur.
Dalam serangan yang disebut sebagai peringatan untuk Iran itu, pesawat-pesawat tempur F-15 AS tidak menggunakan rudal Tomahawk karena dianggap tidak dibutuhkan. Jet-jet tempur AS menjatuhkan tujuh bom berpemandu GPS seberat 500 pon dengan target milisi pro Iran di daerah yang belum diperintah oleh pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak perang saudara dimulai. Itu salah satu alasan pasukan Amerika dapat ditempatkan di sana di dekat perbatasan Irak dalam beberapa tahun terakhir untuk melawan ISIS yang relatif tidak terganggu.
Sedangkan dalam serangan pada bulan April 2017, Trump meluncurkan 59 rudal Tomahawk dari dua kapal perang AS untuk menghancurkan sebuah pangkalan udara yang digunakan militer Suriah.
Trump kemudian kembali menyetujui serangan rudal Tomahawk kedua pada April 2018, untuk menghancurkan apa yang diklaim Washington sebagai laboratorium senjata kimia milik pemerintah Suriah.
"Serangan minggu ini di Suriah Timur adalah daerah yang sama ketika Trump menyetujui militer AS untuk melancarkan serangan udara pada Desember 2019 ketika seorang kontraktor Amerika tewas dalam serangan roket di Irak beberapa hari sebelumnya. Pesawat tempur F-15 Angkatan Udara AS juga digunakan dalam serangan yang menghancurkan pejuang yang didukung Iran di Suriah timur dan Irak barat," demikian laporan Fox News.
Menurut Fox News, USS John Warner meluncurkan enam rudal Tomahawk dari Laut Mediterania ke Suriah. Serangan itu menandai debut tempur kapal selam kelas Virginia itu.
"USS John Warner terjun dan bersiap untuk menenggelamkan kapal perang Rusia mana pun jika mereka mengambil tindakan terhadap kapal Angkatan Laut AS di daerah tersebut termasuk yang bertindak sebagai umpan dan tidak meluncurkan rudal ke Suriah," seperti dikutip dari Fox News, Minggu (28/2/2021).
Laporan tersebut adalah bagian dari artikel yang diturunkan Fox News saat membandingkan serangan udara yang dilakukan oleh Presiden Joe Biden dengan pendahulunya Donald Trump. Serangan yang diluncurkan oleh AS atas perintah Biden pada Kamis lalu menyasar fasilitas yang digunakan oleh milisi yang didukung Iran di Suriah timur.
Dalam serangan yang disebut sebagai peringatan untuk Iran itu, pesawat-pesawat tempur F-15 AS tidak menggunakan rudal Tomahawk karena dianggap tidak dibutuhkan. Jet-jet tempur AS menjatuhkan tujuh bom berpemandu GPS seberat 500 pon dengan target milisi pro Iran di daerah yang belum diperintah oleh pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak perang saudara dimulai. Itu salah satu alasan pasukan Amerika dapat ditempatkan di sana di dekat perbatasan Irak dalam beberapa tahun terakhir untuk melawan ISIS yang relatif tidak terganggu.
Sedangkan dalam serangan pada bulan April 2017, Trump meluncurkan 59 rudal Tomahawk dari dua kapal perang AS untuk menghancurkan sebuah pangkalan udara yang digunakan militer Suriah.
Trump kemudian kembali menyetujui serangan rudal Tomahawk kedua pada April 2018, untuk menghancurkan apa yang diklaim Washington sebagai laboratorium senjata kimia milik pemerintah Suriah.
"Serangan minggu ini di Suriah Timur adalah daerah yang sama ketika Trump menyetujui militer AS untuk melancarkan serangan udara pada Desember 2019 ketika seorang kontraktor Amerika tewas dalam serangan roket di Irak beberapa hari sebelumnya. Pesawat tempur F-15 Angkatan Udara AS juga digunakan dalam serangan yang menghancurkan pejuang yang didukung Iran di Suriah timur dan Irak barat," demikian laporan Fox News.
(ian)