Serangan AS atas Perintah Biden Hancurkan Berbagai Infrastruktur di Suriah

Jum'at, 26 Februari 2021 - 14:30 WIB
loading...
Serangan AS atas Perintah...
Pesawat jet tempur F-16 Fighting Falcon Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Gonzalo Fuentes/File Photo
A A A
WASHINGTON - Pentagon pada Jumat (26/2/2021) mengumumkan serangan udara Amerika Serikat (AS) yang diperintahkan Presiden Joe Biden terhadap wilayah Suriah telah menghancurkan berbagai fasilitas milik kelompok milisi pro-Iran. Serangan pada Kamis malam atau Jumat dini hari ini diklaim sebagai pembalasan atas serangan roket terhadap pangkalan AS di Irak.

"Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS awal malam ini melakukan serangan udara terhadap infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan yang didukung Iran di Suriah timur," kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan.



Kirby menggemakan laporan media sebelumnya bahwa pemboman di wilayah Suriah merupakan pembalasan atas serangan baru-baru ini terhadap personel Amerika dan koalisinya di Irak. Dia lebih lanjut berpendapat bahwa serangan Amerika itu ditujukan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.

“Pada saat yang sama, kami telah bertindak dengan sengaja yang bertujuan untuk meredakan situasi keseluruhan di Suriah Timur dan Irak,” paparnya, seperti dikutip Russia Today.

Kirby mengeklaim bahwa serangan itu menimbulkan kerusakan serius pada infrastruktur sejumlah kelompok militan yang didukung Iran termasuk Kait'ib Hezbollah dan Kait'ib Sayyid al Shuhad.

Laporan yang belum dikonfirmasi dari Suriah menyebutkan ada ledakan di dekat Al-Bukamal, sebuah kota di provinsi Deir-ez-Zor dekat perbatasan dengan Irak.

Serangan udara Amerika terjadi setelah serangkaian serangan roket di Zona Hijau di Baghdad, Pangkalan Udara Balad dan Bandara Internasional Erbil di Irak selama dua minggu terakhir. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab dan Pentagon belum secara resmi menyalahkan siapa pun.



Ini bukan pertama kalinya AS menyalahkan Iran atas serangan terhadap pasukan dan kontraktor Amerika di Irak. Setelah satu kontraktor meninggal, pemerintahan Donald Trump menargetkan milisi Kataib Hezbollah dan Unit Mobilisasi Populer Syiah (PMU), yang berpuncak pada pembunuhan komandan Pasukan Quds IRGC Iran, Jenderal Qassem Soleimani, oleh pesawat tak berawak bersenjata pada Januari 2020.

Biden sendiri memimpin paduan suara dari Demokrat yang mengecam langkah Presiden Donald Trump pada saat itu, dengan mengatakan; “Dia melemparkan sebatang dinamit ke dalam kotak yang mudah terbakar."

Ketua DPR Nancy Pelosi saat itu juga mengatakan serangan terhadap Soleimani berisiko memprovokasi eskalasi kekerasan yang lebih berbahaya dan dilakukan tanpa otorisasi Kongres.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Bos Pentagon Tawarkan...
Bos Pentagon Tawarkan Pilihan antara Departemen Perang dan Pertahanan
Trump Cabut Izin Keamanan...
Trump Cabut Izin Keamanan bagi Harris, Clinton, dan Keluarga Biden
Direktur PLTN: Tak Ada...
Direktur PLTN: Tak Ada yang Bisa Kendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa kecuali Rusia
AS Kirim Kapal Induk...
AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Timur Tengah, Perang Besar Akan Meletus?
Siapa Ismet Akcin? Imam...
Siapa Ismet Akcin? Imam yang Dijuluki Syeikh Protein karena Mempopulerkan Push-up sambil Berzikir
Jurnalis Gugat Pemerintahan...
Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya
6 Hal Bikin Penasaran...
6 Hal Bikin Penasaran dari F-47 Amerika, Pengganti Jet Tempur Siluman F-22 Raptor
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
AS Bikin Pesawat Tempur...
AS Bikin Pesawat Tempur Canggih Baru F-47, Selamat Tinggal Jet Siluman F-22 Raptor
Rekomendasi
Peringati Earth Hour...
Peringati Earth Hour 2025, JICT Padamkan Lampu selama Satu Jam
Kemenekraf, BSSN, dan...
Kemenekraf, BSSN, dan Kemendag Teken MoU Perkuat Ekonomi Kreatif
Islam Makhachev vs Khabib...
Islam Makhachev vs Khabib Nurmagomedov: Duel Berdarah dalam 25 Menit, sang Raja Kelas Ringan Menang Angka Mutlak
Berita Terkini
Sebulan di Rumah Sakit,...
Sebulan di Rumah Sakit, Akhirnya Paus Fransiskus Diizinkan Pulang
11 menit yang lalu
33 Kota Pegunungan di...
33 Kota Pegunungan di Italia Kurang Penduduk, Beri Hibah Rp1,7 Miliar bagi Orang yang Pindah ke Sana
1 jam yang lalu
Siapa Ekrem Imamoglu?...
Siapa Ekrem Imamoglu? Wali Kota Istanbul Jadi Satu-satunya Capres yang Menggoyang Kekuasaan Erdogan
1 jam yang lalu
Serangan Udara Israel...
Serangan Udara Israel Bunuh Pemimpin Hamas Salah al-Bardawil dan Puluhan Orang Lainnya di Gaza
2 jam yang lalu
Bos Pentagon Tawarkan...
Bos Pentagon Tawarkan Pilihan antara Departemen Perang dan Pertahanan
3 jam yang lalu
8 Kepolisian Terbaik...
8 Kepolisian Terbaik di Dunia Tahun 2025, Nomor 7 Tetangga Indonesia
4 jam yang lalu
Infografis
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved