Dituduh Tiduri Beberapa Istri Orang, Wapres Ini Akhirnya Angkat Bicara

Jum'at, 26 Februari 2021 - 14:02 WIB
loading...
Dituduh Tiduri Beberapa...
Wakil Presiden Zimbabwe, Kembo Mohadi. Foto/ZimLive
A A A
HARARE - Wakil Presiden (Wapres) Zimbabwe Kembo Mohadi akhirnya angkat bicara setelah dia dituduh berhubungan seks dengan beberapa istri orang, termasuk wanita yang bekerja di kantornya. Dia membantah semua tuduhan tersebut dan menolak desakan untuk mengundurkan diri.

Dalam konferensi pers yang disiarkan di Zimbabwe Television Network, kemarin, Mohadi mengatakan dugaan skandal seks dirancang untuk memaksanya meninggalkan kantor.



“Saya menjadi tidak sabar dengan orang-orang ini (media digital). Tuduhan yang dilontarkan terhadap saya tidak hanya salah tetapi juga dikoreografikan dengan baik untuk merendahkan, menjatuhkan, menodai citra saya sebagai pemimpin nasional dan sebagai patriot negara ini,” katanya.

“Saya ingin menyatakan dengan jelas bahwa saya adalah korban intrik politik yang dijajakan melalui peretasan dan kloning suara. Terlepas dari kepadatan tuduhan yang ditujukan terhadap saya, saya salut atas dukungan yang saya dapatkan dari sesama warga, kolega, dan kawan yang sepenuhnya memahami kompleksitas kaku dari serangan yang dibuat-buat. Dengan latar belakang inilah saya secara tegas menjauhkan diri dari perilaku tidak bermoral [seperti] yang dibayangkan,” paparnya.



“Saya tetap menjadi pemimpin, bapak, kader dan abdi bangsa yang besar ini. Jadi, tidak ada yang akan berubah karena semua ini dibuat-buat untuk menodai citra saya. Jika sesuatu akan terjadi, Yang Mulia akan menentukan masa depan saya,” lanjut dia.

Media setempat, ZimLive telah merilis tiga rekaman audio baru-baru ini di mana Mohadi terdengar berbicara dengan berbagai wanita yang diduga selingkuhannya tentang masalah terkait seks. Salah satu perempuan yang sudah menikah, yang diidentifikasi sebagai Abiggail Muleya Mumpande, bekerja di kantornya. Media lokal lainnya bahkan menjuluki Mohadi sebagai Wapres gila seks.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1371 seconds (0.1#10.140)