PM Armenia: Rudal-rudal Rusia Tak Bisa Meledak Saat Perang Nagorno
loading...
A
A
A
Misalnya, Viktor Zavarzin, wakil ketua komite Duma Negara Rusia untuk pertahanan dan keamanan, menegaskan, "Iskander adalah senjata yang sangat presisi, yang telah berulang kali dibuktikan selama latihan militer."
Zavarzin mendefinisikan pernyataan Pashinyan tentang rudal itu sebagai "kebohongan total".
Pakar militer Rusia Viktor Murakhovsky segera menuduh Pashinyan, dengan bertanya kepadanya, "Dari mana datangnya fantasinya," terkait komentarnya tentang rudal Iskander.
"Iskander tidak digunakan selama konflik di Nagorno-Karabakh dan mereka tidak melakukan peluncuran," ujar Murakhovsky.
Namun, rekaman video terungkap di media sosial yang menunjukkan Armenia menembakkan rudal balistik Iskander ke Azerbaijan pada November.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Armenia pada 24 Februari mengakui bahwa Armenia menggunakan rudal balistik Iskander setelah sebelumnya ditolak Perdana Menteri Armenia.
"Pashinyan dengan tegas melarang, mengatakan bahwa komunitas dunia akan mengutuk kita jika kita membunuh beberapa ribu tentara musuh sekaligus. Satu-satunya saat saya diizinkan menggunakan Iskander adalah di kota Shusha. Saya menggunakannya. Kami memanfaatkan ini dan berhasil membawa beberapa tank ke kota. Dua hari kemudian, saya diperintahkan untuk meninggalkan Shusha dan mundur," papar dia.
Zavarzin mendefinisikan pernyataan Pashinyan tentang rudal itu sebagai "kebohongan total".
Pakar militer Rusia Viktor Murakhovsky segera menuduh Pashinyan, dengan bertanya kepadanya, "Dari mana datangnya fantasinya," terkait komentarnya tentang rudal Iskander.
"Iskander tidak digunakan selama konflik di Nagorno-Karabakh dan mereka tidak melakukan peluncuran," ujar Murakhovsky.
Namun, rekaman video terungkap di media sosial yang menunjukkan Armenia menembakkan rudal balistik Iskander ke Azerbaijan pada November.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Armenia pada 24 Februari mengakui bahwa Armenia menggunakan rudal balistik Iskander setelah sebelumnya ditolak Perdana Menteri Armenia.
"Pashinyan dengan tegas melarang, mengatakan bahwa komunitas dunia akan mengutuk kita jika kita membunuh beberapa ribu tentara musuh sekaligus. Satu-satunya saat saya diizinkan menggunakan Iskander adalah di kota Shusha. Saya menggunakannya. Kami memanfaatkan ini dan berhasil membawa beberapa tank ke kota. Dua hari kemudian, saya diperintahkan untuk meninggalkan Shusha dan mundur," papar dia.
(sya)