PM Armenia: Rudal-rudal Rusia Tak Bisa Meledak Saat Perang Nagorno

Jum'at, 26 Februari 2021 - 05:05 WIB
loading...
PM Armenia: Rudal-rudal...
Rudal Iskander buatan Rusia siap diluncurkan. Foto/gagrule.net
A A A
YEREVAN - Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan menyatakan rudal balistik Iskander buatan Rusia tidak meledak selama konflik Nagorno-Karabakh.

Pernyataan Nikol Pashinyan itu memicu kontroversi mengenai efisiensi rudal-rudal tersebut.

Setelah menderita kehilangan besar wilayah dalam konflik Nagorno-Karabakh ke kontrol Azerbaijan, tekanan terhadap Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan terus meningkat.

Baca juga: Militer Bereaksi atas Krisis Politik, Armenia Terancam Kudeta

Dia juga telah memperingatkan masyarakat internasional bahwa 'kudeta militer' sedang dirancang setelah sejumlah anggota angkatan bersenjata mengatakan dia harus mengundurkan diri.

Baca juga: Pendukung Kudeta Militer Myanmar Mengamuk, Serang Penentang di Yangon

Sebelumnya, mantan Presiden Armenia Serzh Sargsyan mengkritik pemerintahan Pashinyan dengan menanyakan mengapa rudal jarak pendek Iskander buatan Rusia tidak ditembakkan pada hari ketiga atau hari keempat perang.

Lihat infografis: Belanda Siap Ubah Bentuk Pesawat Komersial yang Selama Ini Ada

Baru-baru ini, Pashinyan ditanyai tentang komentar Sargsyan atas rudal balistik Iskander dalam wawancara khusus dengan saluran Armenia, 1in.am.



Ketika ditanya mengapa rudal Iskander tidak meledak, atau mengapa hanya meledak 10%, Pashinyan menjawab dengan alasan rudal Rusia itu mungkin sudah ketinggalan zaman.

“Mungkin itu adalah senjata tahun 80-an?” papar dia, dilansir TRT World.

"Orang yang ditolak tidak boleh bertanya, jawabannya yang dia tahu," ujar Pashinyan untuk menyindir Sargsyan.

Armenia pertama kali memamerkan kompleks rudal bergerak Iskander selama parade militer yang didedikasikan untuk peringatan 25 tahun kemerdekaan Armenia pada 2016.

Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Seyran Ohanyan mengatakan rudal tersebut diperoleh menjelang akhir masa jabatannya pada 2015.

"Saya rasa tidak mungkin. Apa artinya rudal digunakan 10% atau meledak 10%?” ungkap Ohanyan memberi tahu Azatutyun.

"Pertanyaan-pertanyaan itu harus ditanyakan kepadanya (Pashinyan), tetapi saya pikir dia bukan spesialis, dia adalah orang yang sangat jauh untuk menarik kesimpulan tentang itu."

Di sisi lain, Mantan Kepala Staf Umum Militer Armenia, Artak Davtyan, mengatakan, "Jika ada masalah teknis, tentu tidak akan diterima. Anda harus beralih ke spesialis untuk pertanyaan profesional.”

Pertanyaan tentang efisiensi rudal Iskander telah menuai kritik keras dari Rusia.

Anggota senior Duma Rusia, majelis rendah parlemen, menyerang Pashinyan.

Misalnya, Viktor Zavarzin, wakil ketua komite Duma Negara Rusia untuk pertahanan dan keamanan, menegaskan, "Iskander adalah senjata yang sangat presisi, yang telah berulang kali dibuktikan selama latihan militer."

Zavarzin mendefinisikan pernyataan Pashinyan tentang rudal itu sebagai "kebohongan total".

Pakar militer Rusia Viktor Murakhovsky segera menuduh Pashinyan, dengan bertanya kepadanya, "Dari mana datangnya fantasinya," terkait komentarnya tentang rudal Iskander.

"Iskander tidak digunakan selama konflik di Nagorno-Karabakh dan mereka tidak melakukan peluncuran," ujar Murakhovsky.

Namun, rekaman video terungkap di media sosial yang menunjukkan Armenia menembakkan rudal balistik Iskander ke Azerbaijan pada November.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Armenia pada 24 Februari mengakui bahwa Armenia menggunakan rudal balistik Iskander setelah sebelumnya ditolak Perdana Menteri Armenia.

"Pashinyan dengan tegas melarang, mengatakan bahwa komunitas dunia akan mengutuk kita jika kita membunuh beberapa ribu tentara musuh sekaligus. Satu-satunya saat saya diizinkan menggunakan Iskander adalah di kota Shusha. Saya menggunakannya. Kami memanfaatkan ini dan berhasil membawa beberapa tank ke kota. Dua hari kemudian, saya diperintahkan untuk meninggalkan Shusha dan mundur," papar dia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Iran Pamer Rudal Baru...
Iran Pamer Rudal Baru yang Siap Serang Pangkalan AS, Namanya Qassem Basir
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Iran Luncurkan Kota...
Iran Luncurkan Kota Rudal Bawah Tanah yang Menampung Ribuan Rudal Presisi
5 Negara Sahabat Israel,...
5 Negara Sahabat Israel, Salah Satunya Adidaya Nuklir yang Jadi Sekutu Abadi
Iran Pamer Rudal Balistik...
Iran Pamer Rudal Balistik Baru yang Mampu Hantam Israel, Ini Penampakannya
Indonesia Beli Rudal...
Indonesia Beli Rudal BrahMos India Senilai Rp7,3 Triliun
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
Houthi Klaim Miliki...
Houthi Klaim Miliki Senjata Baru untuk Blokade Wilayah Udara Israel
Mahathir Mohamad: Trump...
Mahathir Mohamad: Trump Tak Paham Dunia, Ketinggalan 100 Tahun
Rekomendasi
3 Cara Membuat Kopi...
3 Cara Membuat Kopi yang Nikmat dan Mantap dari Pakar IPB University
Inter Milan Ukir Sejarah...
Inter Milan Ukir Sejarah di Liga Champions usai Singkirkan Barcelona
Pendidikan Mentereng...
Pendidikan Mentereng Omara Esteghlal, Aktor Berbakat yang Juga Pacar Prilly Latuconsina
Berita Terkini
Perang Pecah! India...
Perang Pecah! India Serang 9 Lokasi di Pakistan, Islamabad Tembak 2 Jet Tempur India
Intelijen Turki Gagalkan...
Intelijen Turki Gagalkan Serangan Bom Pager Kedua di Lebanon
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Konklaf 2025 Sulit Diprediksi,...
Konklaf 2025 Sulit Diprediksi, Berikut 4 Alasannya
Abbas akan Kunjungi...
Abbas akan Kunjungi Lebanon untuk Lucuti Senjata Faksi-faksi Perlawanan Palestina
Friedrich Merz Terpilih...
Friedrich Merz Terpilih sebagai Kanselir Jerman pada Upaya Kedua
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved