Filipina ‘Tukar’ Ribuan Perawat dengan Vaksin dari Inggris dan Jerman

Selasa, 23 Februari 2021 - 20:26 WIB
loading...
Filipina ‘Tukar’...
Para pekerja Filipina, termasuk perawat yang mengajukan aplikasi kerja di Inggris, mengikuti tes bahasa Inggris di Manila, Filipina, 2019. Foto/REUTERS
A A A
MANILA - Filipina akan membiarkan ribuan petugas kesehatannya, kebanyakan perawat, mengambil pekerjaan di Inggris dan Jerman jika kedua negara itu setuju menyumbangkan vaksin virus corona.

Pernyataan itu diungkapkan pejabat senior pemerintah Filipina.

Filipina memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi di Asia. Negara itu telah melonggarkan larangan mengerahkan petugas kesehatannya ke luar negeri tetapi masih membatasi jumlah profesional medis yang meninggalkan negara itu menjadi 5.000 per tahun.



Direktur biro urusan internasional Kementerian Tenaga Kerja Filipina Alice Visperas mengatakan Filipina terbuka untuk mencabut batasan tersebut dengan imbalan vaksin dari Inggris dan Jerman.



Vaksin itu akan digunakan untuk menyuntik pekerja yang pergi ke luar negeri dan ratusan ribu warga Filipina yang kembali dari luar negeri.

Lihat infografis: Kekuatan Kendaraan Lapis Baja Arab Saudi Terbesar Kelima di Dunia

Perawat termasuk di antara jutaan warga Filipina yang bekerja di luar negeri. Mereka memberikan lebih dari USD30 miliar per tahun dalam bentuk pengiriman uang yang penting bagi perekonomian negara itu.



"Kami sedang mempertimbangkan permintaan untuk mencabut batas pengiriman, sesuai kesepakatan," ungkap Visperas kepada Reuters.

Inggris sedang bergulat dengan angka kematian akibat virus corona tertinggi keenam di dunia dan salah satu negara yang mengalami dampak ekonomi terburuk akibat pandemi.

Adapun Jerman memiliki infeksi Covid-19 terbanyak ke-10 di dunia.

Inggris dan Jerman telah menyuntik 23 juta orang dengan vaksin Covid-19.

Filipina belum memulai kampanyenya untuk imunisasi 70 juta orang dewasa, atau dua pertiga dari 108 juta penduduknya.

Negara itu berharap menerima pengiriman pertama vaksin pekan ini yang disumbangkan oleh China.

Filipina ingin mendapatkan 148 juta dosis vaksin secara keseluruhan.

Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar sementara telepon ke Kedubes Jerman tidak dijawab.

Pada 2019, hampir 17.000 perawat Filipina menandatangani kontrak kerja di luar negeri, menurut data pemerintah.

Perawat Filipina telah berjuang mencabut larangan pengiriman tenaga medis ke luar negeri untuk menghindari kondisi kerja yang buruk dan gaji rendah di dalam negeri.

Rencana pemerintah untuk menukar pekerja dengan vaksin itu tidak berjalan dengan baik sehingga memicu kritik dari beberapa pekerja medis.

“Kami muak dengan bagaimana perawat dan petugas kesehatan diperlakukan oleh pemerintah sebagai komoditas atau produk ekspor,” ungkap Sekretaris Jenderal Filipino Nurses United Jocelyn Andamo.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0857 seconds (0.1#10.140)