Disebut Dukung Usulan Junta Myanmar Soal Pemilu Baru, Ini Jawaban Indonesia

Selasa, 23 Februari 2021 - 15:06 WIB
loading...
Disebut Dukung Usulan...
Faizasyah membantah laporan Reuters bahwa RI mendorong ASEAN untuk menyetujui rencana aksi untuk merespons janji junta militer Myanmar untuk mengadakan pemilu baru. Foto/Kemlu RI
A A A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia angkat bicara mengenai laporan Reuters yang menyebutkan bahwa Indonesia mendukung proses pemilihan umum baru di Myanmar , seperti yang diajukan junta militer, dengan usulan pengiriman pengawas. Laporan Reuters ini menjadi pemicu demonstrasi di depan Kedutaan Besar Indonesia di Yangon.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah mengatakan, posisi Indonesia tidak berubahsedari awal adanya perkembangan politik di Myanmar. Indonesia, jelasnya, sudah mengeluarkan pernyataan yang sangat jelas, yakni Indonesia prihatin dengan perkembangan situasi politik di Myanmar, mengimbau penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam piagam ASEAN, diantaranya komitmen pada hukum, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.

Indonesia juga, menurut Faizasyah, menggarisbawahi bahwa perselisihan pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia.Baca juga: Demonstran Anti-Kudeta Marah, Indonesia: Keinginan Rakyat Myanmar Harus Dihormati

Dia mengatakan, Indonesia mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga tidak semakin memperburuk situasi.

"Jadi, yang ingin kami garis bawahi, setelah kita mengeluarkan pernyataan pasca terjadinya perkembangan politik di Myanmar, posisi nasional Indonesia tidak berubah, tidak ada pergeseran posisi apapun dan ini dipertegas setelah Presiden Indonesia bertemu Perdana Menteri Malaysia, yang meminta adanya satu pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN untuk membahas situasi di Myanmar," ucapnya pada Selasa (23/2/2021).

Faizasyah menuturkan, menindalanjuti permintaan tersebut, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi melakukan perjalanan ke negara-negara ASEAN. Perjalanan yang diawali dengan kunjungan ke Brunei Darussalam, yang saat ini memegang posisi ketua ASEAN, kemudian dilanjutkan ke Singapura. Dia mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan untuk menangkap pandangan negara-negara ASEANterhadap situasi di Myanmar. Kunjungan ini, paparnya, juga dimaksudkan untuk berkonsultasi mengenai pertemuan khusus Menteri Luar Negeri ASEAN.

"Terlalu dini kalau disebut rencana aksi yang salah satunya menyebutkan seakan-akan mendukung adanya proses pemilu baru di Myanmar," ujarnya. Baca juga: Indonesia Diprotes, Kedutaannya di Myanmar Didemo

"Itu sama sekali bukanlah posisi Indonesia, karena yang ingin kita garisbawahi adalah bagaimana kita mencari penyelesaian damai di Myanmar yang bersifat proses politik demokrasi inklusif yang melibatkan semua pihak," sambungnya.

Mantan Duta Besar Indonesia di Kanada itu kemudian mengatakan bahwa Retno akan kembali melakukan kunjungan ke dua negara ASEAN dalam waktu dekat, untuk melanjutkan konsultasi soal Myanmar.

"Jadi saya secara tegas membantah adanya satu rencana aksi, karena faktanya adalah sekarang merupakan kesempatan bagi Menteri Luar Negeri menyamakan persepsi, mengumpulkan pandangan dari menteri luar negeri lainnya sebelum melakukan suatu pertemuan spesial dari menteri luar negeri ASEAN," tukasnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
Investasi Raksasa Korea...
Investasi Raksasa Korea Batal, Hyundai dan LG Tegaskan Komitmen: Baterai Mobil Listrik Made in Indonesia Tetap Menyala!
Petualangan Seru Mamah...
Petualangan Seru Mamah Nada Cari Sayur Liar dan Masak Kerang Ranga Bareng Anak-anak!
5 Film Korea tentang...
5 Film Korea tentang Ibu, Menguras Air Mata dan Sarat Makna
Berita Terkini
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Ini Cara Unik Pangeran...
Ini Cara Unik Pangeran MBS Menyenangkan Donald Trump
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Agama Penduduk Kashmir...
Agama Penduduk Kashmir dan Persentasenya
Infografis
Bukan Indonesia, Trump...
Bukan Indonesia, Trump Minta Pindahkan Warga Gaza ke Negara ini
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved