Demonstran Makin Berani, Mogok Kerja Lumpuhkan Myanmar
loading...
A
A
A
Di ibu kota, Naypyitaw, tempat militer bermarkas, satu truk meriam air polisi dan armada kendaraan lain berupaya membubarkan prosesi nyanyian pengunjuk rasa, saat polisi dengan berjalan kaki menyerbu masuk. Pergulatan terjadi antara polisi dan demonstran.
Tindakan pasukan keamanan bulan ini tidak begitu mematikan dibandingkan kekerasan sebelumnya dalam hampir setengah abad pemerintahan junta militer.
Meski demikian, empat pengunjuk rasa telah tewas termasuk tiga orang ditembak mati di Mandalay dan Yangon pada Sabtu, dan seorang wanita yang meninggal pada Jumat setelah ditembak lebih dari sepekan sebelumnya di Naypyitaw.
Militer mengatakan seorang polisi tewas karena luka-luka yang dideritanya selama protes. Militer menuduh pengunjuk rasa memprovokasi kekerasan.
Pada Minggu larut malam, media milik negara, MRTV memperingatkan konfrontasi dapat menelan korban jiwa lagi.
"Para pengunjuk rasa sekarang menghasut orang-orang, terutama remaja dan pemuda yang emosional, ke jalur konfrontasi di mana mereka akan menderita kehilangan nyawa," ungkap penyiar dalam laporan MRTV.
Facebook mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menghapus halaman MRTV karena melanggar standarnya, termasuk kebijakan kekerasan dan hasutannya.
Pada Minggu, Facebook menghapus halaman utama militer Myanmar karena alasan yang sama.
Myawaddy News yang dikelola militer melaporkan pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan militer mengikuti jalur demokrasi.
Tekait peluru karet yang ditembakkan pada demonstran, Myawaddy News menyatakan militer ingin menggunakan kekuatan minimal.
Tindakan pasukan keamanan bulan ini tidak begitu mematikan dibandingkan kekerasan sebelumnya dalam hampir setengah abad pemerintahan junta militer.
Meski demikian, empat pengunjuk rasa telah tewas termasuk tiga orang ditembak mati di Mandalay dan Yangon pada Sabtu, dan seorang wanita yang meninggal pada Jumat setelah ditembak lebih dari sepekan sebelumnya di Naypyitaw.
Militer mengatakan seorang polisi tewas karena luka-luka yang dideritanya selama protes. Militer menuduh pengunjuk rasa memprovokasi kekerasan.
Pada Minggu larut malam, media milik negara, MRTV memperingatkan konfrontasi dapat menelan korban jiwa lagi.
"Para pengunjuk rasa sekarang menghasut orang-orang, terutama remaja dan pemuda yang emosional, ke jalur konfrontasi di mana mereka akan menderita kehilangan nyawa," ungkap penyiar dalam laporan MRTV.
Facebook mengatakan pada Senin bahwa mereka telah menghapus halaman MRTV karena melanggar standarnya, termasuk kebijakan kekerasan dan hasutannya.
Pada Minggu, Facebook menghapus halaman utama militer Myanmar karena alasan yang sama.
Myawaddy News yang dikelola militer melaporkan pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan militer mengikuti jalur demokrasi.
Tekait peluru karet yang ditembakkan pada demonstran, Myawaddy News menyatakan militer ingin menggunakan kekuatan minimal.