Kelebihan Vaksin Inggris Disumbangkan pada Negara-Negara Berkembang

Jum'at, 19 Februari 2021 - 20:14 WIB
loading...
A A A
Hal ini di luar pendanaan Inggris sebesar 548 juta poundsterling (Rp10,7 triliun) kepada skema ini. Inggris juga akan mendorong para pemimpin G7 meningkatkan pendanaan bagi COVAX untuk mendukung akses vaksin yang berkeadilan.

Sebelum pertemuan hari ini, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, “Mungkin lebih dari kapanpun juga, harapan dunia bertumpu di pundak para ilmuwan dan sepanjang tahun lalu, sebagaimana di waktu sebelumnya, mereka telah mampu menjawab tantangan tersebut.”

“Pengembangan vaksin Covid-19 yang berkhasiat menawarkan prospek yang menarik untuk kembalinya kenormalan. Namun kita tidak boleh berpangku tangan. Sebagai pimpinan G7, kita harus menyatakan pada hari ini, tidak akan lagi,” tegas PM Johnson.

“Dengan memanfaatkan kemampuan kita bersama, kita dapat menjamin bahwa kita memiliki vaksin, pengobatan, dan pengetesan yang dapat mempersiapkan kita menghadapi pertempuran melawan ancaman kesehatan di masa depan, sebagaimana kita mengalahkan COVID-19 dan membangun kembali dengan lebih baik bersama,” papar dia.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menjelaskan, “Keputusan Inggris untuk mendonasikan sebagian besar dari kelebihan persediaan vaksinnya di masa depan kepada negara-negara berkembang melalui COVAX merupakan kabar yang sangat baik.”

“Indonesia adalah satu dari 92 negara yang dapat memperoleh vaksin melalui COVAX dan karena itu sangat memungkinkan menjadi salah satu negara yang dapat diuntungkan oleh kebijakan sumbangan ini,” tutur dia.

Hal ini di luar sumbangan besar Inggris kepada GAVI, senilai 548 juta poundsterling atau salah satu donor yang terbesar, dan 1/5 dari total anggaran yang telah terkumpul.

“Saat ini, sebagai negara pertama yang telah berkomitmen untuk berbagi sebagian besar kelebihan persediaan vaksinnya melalui COVAX, kabar ini menunjukkan bagaimana Inggris merupakan kekuatan bagi kebaikan di dunia, dengan membuktikan bahwa kita harus menghadapi pandemi ini dengan semangat kebersamaan dan melalui institusi-institusi multilateral dimana kita telah tergabung,” ujar Jenkins.

Saat yang sulit akan mendorong inovasi. Pengembangan yang sangat cepat dari vaksin COVID-19 sangatlah luar biasa dan salah satu upaya mengagumkan dari respon pandemi global.

“Saat ini kita memiliki kesempatan untuk memanfaatkan apa yang telah kita capai ini untuk masa depan, dengan bekerja secara global untuk setiap bagian dari pengembangan vaksin, melalui riset, uji coba, dan produksi, sehingga dapat menguntungkan semua pihak. Harapan kami upaya ini berarti kita akan lebih siap dari kapan pun terhadap pandemi di masa depan,” papar dia.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
MA Inggris Putuskan...
MA Inggris Putuskan Wanita Adalah Perempuan dari Lahir, Pukulan Telak bagi LGBT
Filsuf Oxford Ini Ungkap...
Filsuf Oxford Ini Ungkap Kematian Bukanlah Akhir, tapi Ada Akhirat setelah Kematian
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Pangeran Harry Klaim...
Pangeran Harry Klaim Dapat Ancaman Pembunuhan dari al-Qaeda
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
Ngeri! China Ledakkan...
Ngeri! China Ledakkan Bom Hidrogen Non Nuklir Pertama di Dunia
Trump Akhirnya Bilang...
Trump Akhirnya Bilang Akan Turunkan Tarif untuk China, Menyerah?
Rekomendasi
Perilaku Justin Bieber...
Perilaku Justin Bieber di Coachella Meresahkan, Buat Orang di Sekitarnya Ketakutan
Tips Dapetin Cherry...
Tips Dapetin Cherry Cola Lips Pakai 2 Produk
Pemegang Saham BBRI...
Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun
Berita Terkini
Paus Fransiskus Bukanlah...
Paus Fransiskus Bukanlah Nama Asli, Ini Nama Aslinya
39 menit yang lalu
70 Eks Tentara Wanita...
70 Eks Tentara Wanita Israel Desak Pemerintahan Netanyahu Bebaskan Tawanan Gaza
1 jam yang lalu
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
2 jam yang lalu
Trump Buat Tawaran Terakhir...
Trump Buat Tawaran Terakhir untuk Akhiri Perang Ukraina
3 jam yang lalu
Putin akan Gelar Pertemuan...
Putin akan Gelar Pertemuan Puncak Khusus Rusia-Arab Tahun Ini
4 jam yang lalu
Bos Intel Israel: Netanyahu...
Bos Intel Israel: Netanyahu Perintahkan Dinas Keamanan Memata-matai Demonstran
5 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO yang Halangi...
Negara NATO yang Halangi Kemenangan Israel dari Palestina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved