Seorang Siswi Nepal Diperkosa dan Dicekik hingga Tewas, Publik Marah
loading...
A
A
A
BAITADI - Seorang siswi di Nepal diperkosa dan dicekik hingga tewas. Pembunuhan ini memicu kemarahan publik yang menggelar demonstrasi di jalan-jalan.
Siswi bernama Bhagirathi Bhatta, 17, hilang pada Kamis pekan lalu saat dia pulang dari sekolah. Jasadnya ditemukan sehari kemudian di ngarai dekat desanya di distrik Baitadi di Nepal barat.
Investigasi awal oleh polisi menemukan bahwa korban telah diperkosa dan kemudian dicekik hingga tewas.
Ratusan warga Nepal telah menggelar prosesi pemakaman tiruan di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, pada Jumat kemarin untuk menyuarakan keadilan bagi gadis remaja tersebut.
Dalam protes di jalan-jalan di Kathmandu, para pengunjuk rasa mengenakan pakaian putih membawa seorang perempuan muda di atas tandu bambu untuk melambangkan korban yang kehilangan nyawa karena kejahatan kekerasan tersebut.
Demonstran lainnya mengikuti di belakang. Mereka menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap perempuan dan keadilan bagi para korban.
Beberapa orang membungkus mata mereka dengan kain hitam untuk secara simbolis memprotes pemerintah yang menutup mata terhadap serentetan kasus.
"Kami di sini untuk menantang dan menekan pemerintah...Pembunuhnya harus dibawa ke jalan, harus dihukum," kata pengunjuk rasa, Rekha Thapa, kepada AFP yang dilansir Sabtu (13/2/2021).
"Hampir tidak ada yang menerima keadilan," kata pengunjuk rasa lainnya, Anoushka Pandey.
“Jika besok sesuatu terjadi pada saya atau seseorang yang saya cintai dan sayangi, siapa yang akan bertanggung jawab? Siapa yang akan memberi kita keadilan? Untuk semua jawaban ini, saya di sini."
Pada tahun 2018, ribuan orang turun ke jalan setelah pemerkosaan dan pembunuhan brutal terhadap siswi berusia 13 tahun; Nirmala Pant. Protes besar kala itu menyebabkan satu orang sekarat dan puluhan lainnya luka-luka.
Negara dituduh tidak mengambil tindakan yang memadai dalam kasus pemerkosaan, dan sebuah video muncul dari petugas polisi yang menghancurkan barang bukti.
Menurut data polisi, sekitar 2.100 kasus pemerkosaan dilaporkan di Nepal tahun lalu, naik dari hampir 1.000 kasus pada 2015.
Lihat Juga: Duduk Perkara CIA, FBI, dan NYPD Digugat Rp1,5 Triliun atas Pembunuhan Aktivis Muslim Malcolm X
Siswi bernama Bhagirathi Bhatta, 17, hilang pada Kamis pekan lalu saat dia pulang dari sekolah. Jasadnya ditemukan sehari kemudian di ngarai dekat desanya di distrik Baitadi di Nepal barat.
Investigasi awal oleh polisi menemukan bahwa korban telah diperkosa dan kemudian dicekik hingga tewas.
Ratusan warga Nepal telah menggelar prosesi pemakaman tiruan di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, pada Jumat kemarin untuk menyuarakan keadilan bagi gadis remaja tersebut.
Dalam protes di jalan-jalan di Kathmandu, para pengunjuk rasa mengenakan pakaian putih membawa seorang perempuan muda di atas tandu bambu untuk melambangkan korban yang kehilangan nyawa karena kejahatan kekerasan tersebut.
Demonstran lainnya mengikuti di belakang. Mereka menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap perempuan dan keadilan bagi para korban.
Beberapa orang membungkus mata mereka dengan kain hitam untuk secara simbolis memprotes pemerintah yang menutup mata terhadap serentetan kasus.
"Kami di sini untuk menantang dan menekan pemerintah...Pembunuhnya harus dibawa ke jalan, harus dihukum," kata pengunjuk rasa, Rekha Thapa, kepada AFP yang dilansir Sabtu (13/2/2021).
"Hampir tidak ada yang menerima keadilan," kata pengunjuk rasa lainnya, Anoushka Pandey.
“Jika besok sesuatu terjadi pada saya atau seseorang yang saya cintai dan sayangi, siapa yang akan bertanggung jawab? Siapa yang akan memberi kita keadilan? Untuk semua jawaban ini, saya di sini."
Pada tahun 2018, ribuan orang turun ke jalan setelah pemerkosaan dan pembunuhan brutal terhadap siswi berusia 13 tahun; Nirmala Pant. Protes besar kala itu menyebabkan satu orang sekarat dan puluhan lainnya luka-luka.
Negara dituduh tidak mengambil tindakan yang memadai dalam kasus pemerkosaan, dan sebuah video muncul dari petugas polisi yang menghancurkan barang bukti.
Menurut data polisi, sekitar 2.100 kasus pemerkosaan dilaporkan di Nepal tahun lalu, naik dari hampir 1.000 kasus pada 2015.
Lihat Juga: Duduk Perkara CIA, FBI, dan NYPD Digugat Rp1,5 Triliun atas Pembunuhan Aktivis Muslim Malcolm X
(min)