Partai Komunis China Mendoktrin Anak-anak Sekolah Membenci Tuhan

Sabtu, 13 Februari 2021 - 03:43 WIB
loading...
Partai Komunis China...
Anak buruh migran (kanan) mengulangi kalimat yang diucapkan guru di depan kelas di sebuah sekolah untuk anak-anak buruh migran di pinggiran Shanghai, China. Foto/REUTERS/Nir Elias
A A A
BEIJING - Rezim China yang dikendalikan Partai Komunis China (PKC) dilaporkan mengambil lebih banyak langkah untuk mengindoktrinasi anak-anak sekolah guna memastikan mereka memuja penguasa komunis negara itu; Xi Jinping , bukan Tuhan.

Seperti yang dilaporkan Faithwire CBN, di bawah Regulasi Rezim tentang Urusan Agama, anak sekolah telah dilatih selama bertahun-tahun untuk melaporkan setiap anggotakeluarga yang mendukung pandangan Kristen.



Laporan terbaru dari Epoch Times yang diterbitkan 8 Februari 2021 menyebutkan bahwa PKC meningkatkan upayanya untuk "merawat" kaum muda di China agar memiliki "ide dan pemikiran yang benar" yang berlabuh dalam ateisme.

Seorang Ibu beragama Kristen, yang berbicara dalam kondisi anonim, mengatakan bahwa anaknya tampak bertindak berbeda setelah bersekolah.

"Sebelum mulai sekolah, saya memberi tahu anak saya tentang ciptaan Tuhan, dan dia mempercayainya. Tapi setelah diajar di sekolah, anak saya seperti orang yang berbeda. Di China yang ateis, anak-anak yang murni dan polos ini telah diajari untuk membenci Tuhan," katanya.

Dalam satu kasus, seorang anak menemukan buklet Kristen di rumahnya dan menjadi cemas karena gurunya memperingatkan; "Kekristenan adalah Xie jiao atau sekte jahat."

Anak-anak diberikan buku teks berjudul "Moralitas dan Masyarakat" yang berbicara lebih banyak tentang Xie jiao.



CBN News sebelumnya melaporkan bahwa PKC berusaha untuk menghilangkan komunitas kepercayaan karena dianggap sebagai ancaman bagi rezim Xi Jinping. Ada lebih banyak orang Kristen di China daripada anggota Partai Komunis, dan kenyataan ini tidak sesuai dengan partai. Jadi materi agama telah diklasifikasikan sebagai barang selundupan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1823 seconds (0.1#10.140)