Ketua Olimpiade Tokyo Mundur, Minta Maaf Soal Komentar Seksis

Jum'at, 12 Februari 2021 - 18:31 WIB
loading...
A A A
Mori memicu kehebohan ketika dia mengatakan dalam pertemuan komite Olimpiade bulan ini bahwa wanita terlalu banyak bicara. Komentar itu memicu seruan agar dia dipecat. Dia awalnya menolak untuk mundur.

“Komentar saya yang tidak pantas menyebabkan masalah besar. Saya minta maaf," ujar Mori di awal pertemuan pejabat senior panitia pada Jumat. Dia menambahkan bahwa hal terpenting adalah agar Olimpiade Tokyo sukses.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan pihaknya "berkomitmen seperti biasa" untuk menggelar Olimpiade, yang akan dibuka pada 23 Juli.

"IOC akan terus bekerja bahu membahu dengan penggantinya untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020 yang aman dan terjamin pada 2021," papar Presiden IOC Thomas Bach dalam sebuah pernyataan.

Mori mengatakan meskipun dia mungkin telah mengatakan sesuatu yang tidak perlu, dia tidak melakukannya dengan sengaja dan merasa komentarnya disalahartikan oleh media. Dia menambahkan tidak berprasangka buruk terhadap perempuan.

“Saya telah berusaha mendukung wanita sebanyak mungkin, dan saya telah berusaha mendukung wanita lebih dari pria sehingga mereka dapat berbicara,” ungkap dia.

“Ada saat-saat ketika orang tidak mau mengangkat tangan dan tidak angkat bicara, dan saya akan berusaha keras untuk mengatakan 'tolong bicara' dan saya merasa bahwa wanita telah mampu berbicara banyak,” papar dia.

Mori pada Kamis telah meminta Walikota Desa Olimpiade, Saburo Kawabuchi, 84, untuk mengambil alih pekerjaan itu tetapi pada Jumat, di tengah kekecewaan publik bahwa pengganti yang dipilih adalah pria yang lebih tua, media melaporkan bahwa Kawabuchi menolak pekerjaan itu.

“Kami akan membentuk panitia untuk melihat calon dan melakukan seleksi. Itu akan dilakukan sesuai aturan,” papar anggota dewan Kunihiko Koyama kepada wartawan setelah pertemuan.

Penyiar Fuji News Network mengutip sumber pemerintah yang mengatakan, "Kami tidak dapat memberikan kesan bahwa banyak hal telah berubah kecuali kami memasang seorang wanita atau melihat pergeseran generasi."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1743 seconds (0.1#10.140)